Pages

Kamis, 24 Maret 2011

Pengisi pujian (Tepuk Tangan)


Pengisi pujian.

Banyak dari kita yang mempunyai talenta. Salah satu talenta yang mungkin terbanyak di gereja adalah : Nyanyi. Baik solo, duet, trio, Paduan Suara, Vocal group atau lainnya. Suara yang indah , memuliakan Tuhan, itu adalah harapan kita semua. Tapi terkadang tanpa kita sadari, banyak yang bernyanyi hanya untuk pamer diri bahwa suaranya indah. Bukan untuk kemuliaan Tuhan ( tidak ada “roh” dalam lagunya, tidak menggugah orang lain ). Dalam kebaktian, setelah mereka membawakan pujian, jemaat bertepuk tangan. Numpang Tanya tepuk tangannya untuk siapa ? Untuk pengisi pujian atau untuk Tuhan pemberi talenta itu untuk orang tersebut ? Kalau kita bilang, itu untuk kemuliaan Tuhan. Mengapa Pendeta yang membawakan Firman Tuhan, tidak kita tepuk tangani ? Bukankah dia memberitakan Firman untuk kemuliaan Tuhan ?
Salah seorang Pendeta, dalam sebuah tulisannya pernah membahas tentang ini. Solusinya adalah Liturgos mengucapkan terimakasih pada pengisi pujian yang telah mempersembahkan pujian untuk kemuliaan Tuhan. Saya setuju pendapatnya, bagaimana dengan saudara ?

Merry Srifatmadewi

0 komentar:

Posting Komentar

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Tool

Delete this element to display blogger navbar