Pages

Sabtu, 25 November 2017

BERSYUKURLAH HIDUPMU TIDAK SEBURUK MEREKA

BERSYUKURLAH HIDUPMU TIDAK SEBURUK MEREKA

Ada sebuah video pendek yang sangat terkenal. Di dalam video itu digambarkan tentang seorang pria yang mengumpulkan sisa-sisa tulang ayam yang masih ada sisa dagingnya. Sisa-sisa makanan itu dia berikan untuk anak-anaknya dan anak-anak di sekitarnya.

Video tersebut seringkali dipakai oleh pengkhotbah dan para motivator untuk menyampaikan sebuah pesan yaitu, "Makanan jangan dibuang-buang. Kita harus bersyukur karena masih bisa makan layak. Lihatlah video itu, mereka saja makan dari makanan sisa."

Saya setuju dengan pesan untuk tidak membuang-buang makanan, dan bersyukur untuk makanan yang masih bisa kita nikmati. Tapi masalahnya, apa hubungannya menghabiskan makanan dengan video tersebut? Apa hubungannya menghabiskan makanan dengan mereka yang makan dari sisa-sisa makanan?

Saya memiliki beberapa catatan mengenai hal ini:
1. Justru karena kita menyia-nyiakan makanan maka pria di video tersebut dan orang-orang yang suka mengumpulkan makanan sisa, bisa dapat makanan. Jika semua makanan kita habiskan tanpa sisa, mereka dapat makanan dari mana? Di luar sana, ada banyak orang yang mengais-ngais sampah untuk mencari sisa makanan yang masih bisa dimakan. Tanpa sadar, saat kita tidak menghabiskan makanan, kita telah menyelamatkan hidup seseorang.
2. Lalu apa dosa dari tidak menghabiskan makanan? Tidak bersyukur atas apa yang sudah Tuhan beri dan tidak menghargai orang yang sudah berjuang untuk menghadirkan makanan tersebut di hadapan kita. Itu saja. Tidak ada hubungannya kita makan makanan sampai habis dengan mereka yang mengais-ngais sisa makanan kita.
3. Hal ini terjadi karena kita suka membanding-bandingkan kelebihan kita dengan kekurangan orang lain. Misal, "Lihatlah, masih banyak yang lebih buruk dari kamu nasibnya. Jadi kamu harus bersyukur", "Kita harus sering melihat ke bawah agar dapat bersyukur untuk apa yang sudah kita miliki." Tanpa sadar, kita bersyukur setelah melihat penderitaan orang lain. Penderitaan yang harusnya membuat kita prihatin justru membuat kita bersyukur. Miris, kan? Tapi kita senang melakukan hal itu.

Bersyukurlah dengan apapun yang sudah kita punya tanpa harus membandingkannya dengan kekurangan atau penderitaan orang lain. Kalo mau melihat ke bawah, maka ulurkanlah tanganmu dan bantulah mereka yang sedang menderita. Jangan sampai kita melihat ke bawah lalu menengadahkan tangan ke atas sambil berucap, "Terimakasih Tuhan, hidupku tidak seburuk mereka."

Minggu, 19 November 2017

Penulis dan Komikus

Penulis dan Komikus

Ternyata selain, redraw, fanart, style, yang bisa jadi drama abadi dalam dunia perkomikan adalah hubungan penulis dan komikus. Seringkali hubungan ini menjadi pembicaraan hangat sejak lama. Biar tidak menjadi drama yang berkepanjangan, mungkin saya bisa usul seperti ini. Usul loh ini, bisa diterima bisa juga dilakukan. 😄😄😄

Nah jadi begini, coba difokuskan dulu, sebenarnya yang dipermasalahkan itu apa?

Setidaknya saya menemukan beberapa hal ini yang sering dipermasalahkan:
1. Cara mengajak komikus yang tidak pas dilakukan oleh penulis. Misal, "Kak, bikin komik bareng yuk. Aku cerita, kakak gambar." Nah kalo ini yang jadi masalah, coba sampaikan ke penulisnya agar membuat kalimat ajakan yang lebih baik. Dan untuk penulis, perhatikan cara mengajak komikus, karena yang menurutmu baik, belum tentu menurut komikus baik. Nah oleh karena itu, perlu ada komunikasi di antara keduanya mana cara mengajak yang baik.
2. Cerita yang belum ditulis, baru ada di kepala. Ada penulis yang mengajak komikus kerjasama tapi ceritanya belum jadi. Silakan komikus sampaikan ke penulis untuk menyelesaikan ceritanya baru nanti dipelajari. Tapi tidak semua komikus menuntut seperti ini. Jadi silakan berkomunikasi.
3. Jika komikus dituntut untuk terus memperbaiki gambarnya, maka penulis juga harus mau belajar memperbaiki penulisan skrip komiknya. Silakan komunikasikan.
4. Ada komikus yang mau bekerjasama jika penulis berani membayar biaya perhalaman komik. Jadi bukan yang kerjasama dari 0. Jika ada penulis yang mengajak tanpa biaya, yah tinggal bilang kalian sudah punya rate sendiri. Komunikasikan.
5. Ada yang idealis bahwa mereka ingin membuat komik dari cerita mereka sendiri, bukan orang lain. Jika kamu memang komikus seperti ini, silakan sampaikan kepada mereka yang mengajakmu kerjasama. Komunikasi.

Dari masalah 1 sampai 5 silakan tentukan masalahmu yang mana. Setelah itu komunikasikan dengan mereka yang mengajakmu kerjasama.

Bisa saja kita menjadi besar bersama mereka atau mereka menjadi besar karena nasihat kita.

Starter Pack jadi orang bijak/pintar masa kini

Starter Pack jadi orang bijak/pintar masa kini

1. Pilih satu kubu politik, ga boleh netral
2. Jika sudah ada di satu kubu, puji terus kubumu jangan kritik kalo salah, lihat saja positifnya. Caci dan hina terus kubu lawan. Walau ada yang positif, jangan dipuji, itu pencitraan.
3. Lakukan serangan psikologis dengan membawa kapasitas otak. "Kubu sebelah mana ada otaknya. Gobloknya keterlaluan."
4. Bandingkan kesalahan kubu kita dengan kesalahan kubu lain yang lebih besar. Misal, "Masih mending kakilu cuma dikencingin. Lah kubu sebelah mukalu diberakin." Membandingkan hal negatif dengan hal negatif lainnya agar kesalahannya dapat ditolerir.

Ada lagi ga yah? Mungkin nanti ada yang akan menambahkan. 😄

Kalo saya sih, agama sendiri aja kalo ngajarin ga bener pasti saya kritisi, apalagi kubu politik. Saya memang tidak setuju netral, tapi saya juga tidak setuju cinta buta atau benci buta

ZINAH DAN KDRT

ZINAH DAN KDRT

Tahu ga kenapa kita lebih suka ngurusin mereka yang zinah di rumah daripada mereka yang dapat kekerasan di rumah?

Karena pola pikir kita adalah:
Kalo enak bagi-bagi dong jangan nikmatin sendiri, tapi kalo menderita baru deh lu rasain sendiri.

Selasa, 14 November 2017

AHOK DAN BUNI YANI

Pak Ahok dan Pak Buni Yani mungkin akan bertemu dan bercakap-cakap.

Ahok: Lah lu masuk sini juga?
Buni Yani: Iya nih

Ahok: Lah kalo kita dua-duanya masuk penjara, terus yang salah siapa?
Buni Yani: Yang baca status ini mungkin

Ahok: Kita bisa keluar barengan nih kayanya
Buni Yani: Oh iya bener juga. Keluar kita langsung nyalon jadi capres dan cawapres yuk? Lu capres, gue cawapresnya. Lu kan punya 47% pendukung, nah gue punya 53%. Kalo bersatu, kita bisa dapat 100% suara.

Ahok: Lah, kan emang itu rencananya. Itulah kenapa kita dipenjarakan. Emang lu ga dikasih tahu?
Buni Yani: Hah? Siapa yang rencanain?

Ahok: Pembaca status ini

Senin, 06 November 2017

KRISTEN RADIKAL

KRISTEN RADIKAL

Tidak fair rasanya jika memerangi radikalisme hanya ditujukan kepada agama Islam. Di agama-agama lain juga sepertinya ada walau tak begitu tampak. Yah karena memang jumlah umat Islam jauh lebih banyak, jadi pasti terlihat dengan sangat mencolok.

Di kekristenan sendiri ada juga kristen radikal. Walau memang tidak sampai hendak mengganti dasar negara, namun mereka masih sulit menerima kepelbagaian.

Ada beberapa hal yang biasanya mereka lakukan:
1. Secara sistematik berusaha mengkristenkan mereka yang sudah memiliki agama. Bisa dilakukan dengan door to door, melalui kegiatan sosial terselubung atau KKR kesembuhan tipu-tipu.
2. Menjelek-jelekan agama lain dalam kesaksian. Biasanya dilakukan oleh mereka yang baru pindah agama. Mereka akan cerita tentang buruknya agama dia sebelumnya dan betapa baiknya agama dia sekarang. Lalu pendeta dan jemaat yang mendengarkan akan berseru, "Haleluya." "Amin."
3. Membagikan traktat, buku, atau makalah yang berisi tentang ayat-ayat dalam kitab suci agama lain yang bisa dijadikan bukti bahwa agama kristen benar dan Tuhannya benar. Biasanya traktat, buku atau makalah ini dijadikan pegangan oleh anggota jemaat menghadapi atau menyerang agama lain agar mereka pindah agama.

Mungkin saja masih banyak hal lain yang dilakukan, tapi setidaknya 3 hal di atas yang paling sering ditemui.

Jika umat Islam memiliki Banser atau GP Ansor yang selalu melindungi umat Kristen jika menjadi korban dari golongan Islam radikal. Nah bagaimana dengan kekristenan, apakah kita tidak punya gerakkan yang bisa melindungi rekan-rekan muslim yang menjadi korban kristen radikal? Atau kita hanya maunya dilindungi saja tanpa mau melindungi?

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Tool

Delete this element to display blogger navbar