Pages

Selasa, 15 November 2011

Mengapa menggunakan kata domba?

Ada yang bertanya:
maaf sebelumnya, pertanyaan ini ga bermaksud menghina, w sangat menghargai agama apapun di bumi ini selagi tidak mengajarkan hal2 yang buruk termasuk sangat menghargai kristen..

w cm bingung, ko di kristen ntuh kayanya kata "domba" itu sangat sakti sekali, buktinya : orang2 kristen menyebut orang2 yang tidak beragama kristen sebagai "DOMBA TERSESAT", menyebut orang kristen sendiri sebagai "DOMBA ALLAH", dan yang paling membuat w bingung ntuh, menyebut yesus dengan sebutan "ANAK DOMBA ALLAH" artinya sangat ambigu sekali, bisa jadi artinya anak dari domba milik allah atau anak domba kepunyaan allah.. apkah karena dahulu yesus semasa hidupnya pernah menggembala domba atau bagaimana?? kalau begitu kalau seandainya yesus dahulu menggembala kambing bisa jadi sekarang disebut anak kambing, atau kalau menggembala sapi jadi anak sapi...

sekali lagi maaf, w hanya pengen tahu, jikalaulah ini hanya sebuah perumpamaan(tidak yang sesungguhnya) kok tidak memanggil dengan sebutaan lain yang lebih baik.. dan sejak kapan kristen mengunakan istilah ini ?? apakah alkitab mengajarkan untuk menggunakan kata2 domba sebagai perumpamaan ??

Saya menjawab:
pembahasaan manusia terhadap Allah merupakan upaya manusia untuk memahami Allah, namun sayangnya tdk ada bahasa manusia yang dapat menggambarkan secara sempurna tentang karya kasih Allah. oleh karena itu, manusia hanya dapat menggambarkan Allah dengan bahasanya sejauh kemapuan manusia itu (biasa disebut dengan antrophormisme)

Manusia zaman dulu ingin menggambarkan Allahi itu begitu kuat dan tangguh, namun manusia tdk tahu bahasa apakah yang dapat menggambarkan ketangguhan Allah itu, maka manusia memaknai Allah sebagai gunung batu

manusia yang hidup dalam zaman peperangan merasa aman jk berada dalam kota bentengnya...oleh karena itu untuk menggambarkan dia merasa aman jk bersama dengan Allah maka dia menggambarkan Allah sebagai kota benteng perlindungan, padahal kita tahu bahwa Allah jelas bukan gunung ataupun kota benteng, namun pengetahuan manusia pada zaman itu hanya sampai di situ, namun pada masa kini jelas kita tdk bs lagi memahami Allah sbg kota benteng seharusnya, krn tempat yg paling aman bukan lg di benteng...

begitu pula dengan gelar Yesus sebagai Anak Domba Allah, pada saat itu kehidupan masyarakat saat itu sangat dekat dengan yang namanya domba...bertenak domba...domba dijadikan persembahan korban...oleh karena itu, untuk menggambarkan Yesus sebagai korban penebus dosa bagi umat manusia, manusia pada zaman itu hanya mampu menggambarkan Yesus sbg Anak domba, padahal jelas Yesus dan domba bukanlah sesuatu yang sama...tp sekali lagi itu lah kemampuan manusia untuk membahasakan Allah sesuai dengan kemampuan dan pengalamannya

di Alkitab pun gelar Yesus tdk hanya Anak domba, krn komunitas yang memaknai Ketuhanan Yesus bukan hanya satu komunitas saja, oleh karena itu, pemahamannya pun beragam...keempat injil yang ada di Alkitab pun mempunyai pemaknaan yang beragam

1 hal lg yg perlu diberi perhatian khusus, ketika Yesus berbicara tentang domba yang tersesat, jelas Yesus bukan berbicara ttg umat Islam atau umat beragama lain di luar Kristen

domba tersesat yang dimaksud Yesus adalah komunitas umat Yahudi yang telah tersesat hidupnya sebagai umat pilihan Allah, yang tdk mau menerima kasih karunia dari Allah, oleh karena itu Kristus datang kepada umat Yahudi, namun karena umat Yahudi tetap menolak bahkan menyalibkan Sang Pembwa pesan ilahi itu, maka Allah tidak lagi membatasi kasih karuniaNya kepada umat Yahudi tetapi kepada semua bangsa. semua orang yang memberi diri untuk menerima kasih karunia itu layak mendapatkan keselamatan

Apakah Sorga kosong waktu Yesus Turun ke Dunia?

 Ada yang bertanya:
Apakah Sorga kosong waktu Yesus Turun ke Dunia?


Saya menjawab:
"kosong" menandakan suatu ruang dan waktu, jelas Allah tdk terikat ruang dan waktu

jawaban saya bkn ya atau tdk

krn jk sy jwb ya surga kosong ketika Allah turun ke dunia, maka saya sudah membatasi Allah dgn ruang dan waktu, jika ketika Allah berada di bumi lalu surga kosong bukankah itu berarti Allah terbatas ruang dan waktu

lalu jk sy jwb surga tidak kosong ketika Allah turun ke dunia, bukankah itu menandakan bahwa memang surga ada memiliki ruang dan waktu, ruang untuk Allah tinggal dan waktu untuk menentukan surga ada Allah dan kpn surga tdk ada Allah

sy ingin qt tdk berpikir lagi spt pemikiran dunia yunani kuno yg membagi dunia menjadi 3, bawah (neraka), tengah (bumi, tempat qt hdp) dan atas (tempat para mahluk ilahi). setiap dunia baik bawah, tengah dan atas memliki ruang dan waktu, sehingga ada waktu untuk mahluk2 ilahi turun dan bersenda gurau atau berperang dengan manusia maupun mahluk penghuni dunia bawah.


pemaknaan qt terhadap Allah seharusnya trs berkembang maju seiring dengan anugrah ilmu pengetahuan yg diberikan oleh Allah, jgn berhenti hanya kepada satu pemikiran saja...jk qt mengaku mengasihi Allah, maka pemahaman kita terhadap Allah harus terus menerus berkembang karena Allah ingin kita mengasihiNya dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budi.

pertanyaan untuk kita renungkan adalah apakah Allah tdk ada di bumi setiap saat bersama qt sehingga qt mempertanyakan ketika Kristus hadir di dunia surga kosong? Apakah Allah hanya hadir dalam diri Yesus aj? lalu setelah Yesus kembali ke pangkuan Bapa, maka Allah tdk ada lagi di bumi? atau sebelum Yesus datang ke bumi apakah Allah tdk hadir bersama-sama dgn qt di bumi?
Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Tool

Delete this element to display blogger navbar