Pages

Sabtu, 30 September 2017

SEMESTA DAN AGAMA

SEMESTA DAN AGAMA

Semesta saat ini diperkirakan terdiri dari 170 milyar galaksi, salah satunya adalah bima sakti. Galaksi bima sakti sendiri merupakan galaksi yang terkecil, terdiri dari 400 milyar bintang , salah satunya adalah matahari. Itu artinya ada 400milyar susunan tata surya yang mirip dengan kita di galaksi bima sakti ini. Itu hanya di bima sakti, kalo di seluruh semesta, wah saya ga punya kalkulator yang mampu untuk mengalikannya.

Bumi kita, hanyalah butiran inti atom (bukan debu, karena debu masih lebih besar dari inti atom) di semesta ini. Apabila bumi hancur, mungkin tidak terlalu berpengaruh kepada alam semesta. Tapi anehnya, kita masih saja ribut soal agama. Seakan-akan jika semua orang tidak seagama dengan kita, alam semesta akan hancur.

Nikmatilah hidup dengan agama yang kita punya atau tidak kita punya. Bekerjasamalah dengan mereka yang beragama lain atau yang tidak beragama. Dengan melakukan hal itu, mungkin kita bisa lebih menikmati hidup di bumi yang kecil ini.

Rabu, 27 September 2017

DEKAT TAPI TERASA JAUH

DEKAT TAPI TERASA JAUH

Pernahkah kita merasakan, sesuatu yang begitu dekat tetapi terasa jauh?

Hari ini saya hendak ke mall di daerah kuningan, karena ga tahu jalan jadi saya menggunakan maps. Setelah bermacet-macetan ria, akhirnya maps memberikan suara, "Anda telah sampai". Tapi anehnya, tempat itu bukan mall melainkan tempat antah berantah seperti yang ada pada foto 1 di bawah ini. Ternyata itu adalah bagian belakang dari mall. Tinggal sedikit lagi saya akan sampai di mall tersebut, tapi jalan tersebut buntu. Saya harus memutar setengah jam.

Beberapa hari lalu juga saya mau pergi ke museum menggunakan maps. Saat sampai di tempat tujuan, saya sempat kaget karena tidak ada musem sama sekali. Ternyata museumnya ada pas di sebelahnya. Hanya berjarak 350 meter. Tapi untuk menuju ke sana, saya harus berputar 30 menit. (Lihat foto kedua).

Tapi jika dibandingkan dengan Musa, perjalanan saya tidaklah sejauh perjalanannya. Perjalanan beliau dari Mesir ke Kanaan seharusnya hanya memerlukan waktu beberapa minggu tapi dia bersama umat Israel harus berputar selama 40 tahun.

Mungkin juga dalam hidup ada banyak hal yang sudah di dekat kita, tapi kita butuh waktu yang sangat lama untuk berputar hingga bisa mendapatkannya. Mungkin itu adalah pasangan hidup, harta, kesuksesan, pekerjaan atau hal lainnya yang begitu berharga untuk kita. Bisa jadi, saat ini, hal itu ada tepat di sebelah kita, tapi kita harus berputar cukup jauh.

Nikmatilah hidup yang berputar-putar ini, karena mungkin dalam perjalanannya, ada proses luar biasa yang sedang Tuhan siapkan.

Kamis, 21 September 2017

SULAP ITU BOHONG

SULAP ITU BOHONG

Saya masih ingat sekitar 11 tahun lalu membawa gospel magic masuk ke gereja sebagai metode khotbah dan mengajar, tidaklah mudah. Ada yang mengatakan sulap itu pakai sihir dan ada juga yang mengatakan sulap itu cuma kebohongan, masa menyampaikan kebenaran dengan kebohongan?

Dan ternyata hal itu tidak hanya dialami oleh saya, beberapa rekan bahkan ada yang sampai diusir dari gereja karena dianggap menyebarkan okultisme. Salah satunya adalah pak Bing Rahardja. Tapi lambat-laun, melalui pelatihan-pelatihan yang diadakan, semakin terbukalah gereja kepada metode sulap. Gereja mulai menyadari bahwa sulap bukanlah sihir.

Tapi yang seringkali masih mengganjal adalah sulap itu bohong. Tapi coba deh kita perhatikan, apakah hanya sulap yang berbohong?

Bukankah film yang kita tonton juga berbohong, tokohnya tidak mati, tertembak atau mengalami kesusahan seperti kisah di filmnya tapi kita bisa menangis, marah sampai membenci tokoh penjahatnya, padahal itu bohong. Acara teatrikal atau drama yang dibuat oleh gereja juga berbohong karena para pemainnya hanya pura-pura (acting). Iklan yang kita tonton juga berbohong karena kenyataannya, tidak seperti di iklan. Ilustrasi khotbah juga berbohong karena belum tentu kejadiannya seperti itu. Stand-up comedy juga berbohong karena banyak materi yang dikarang secara imajinatif. Komik dan novel juga berbohong karena isinya fiktif.

Jadi, bukan hanya sulap yang berbohong tapi masih banyak yang lainnya. Jika mau konsisten melarang sulap karena isinya bohong maka hal-hal di atas juga perlu dilarang. Termasuk film-film tentang Yesus karena tokoh utamanya tidak sungguhan disalib.

Tapi jika mau melihat sulap sebagai media penyampai pesan maka sulap sama seperti media-media lainnya. Oleh karena itu, jika mau mengenal sulap lebih jauh maka kita perlu mempelajarinya, ikutilah setiap pelatihan yang ada. Jangan sampai belum dipelajari sudah menyimpulkan.

Sabtu, 09 September 2017

KITA SAUDARA?

KITA SAUDARA?

Jangan-jangan, selama ini umat beragama selalu ribut karena menganggap satu sama lain sebagai saudara. Coba perhatikan, saudara mana yang tidak ribut? Hampir setiap saudara sering ribut.

Saat masih kecil, ributnya soal mainan dan ketidakadilan kasih sayang orangtua. Saat sudah besar, ribut karena uang, harga diri dan hal-hal lain yang lebih kompleks.

Ada kalimat yang beredar, "Saudara, jika jauh harum, tapi jika dekat akan bau tai." Maksudnya, jika jauh-jauhan pasti akan kangen-kangenan dan hubungannya baik-baik saja tapi jika dekat-dekatan apalagi tinggal satu rumah akan bertengkar setiap saat.

Saat kita mengatakan mereka dari agama lain sebagai saudara, yah siap-siap sering bertengkar. Tapi tenang aja, kalo saudara jauh (beda agama) biasanya harum. Kita bisa ngoceh "toleransi". Sedangkan jika saudara dekat (satu agama beda aliran) biasanya bau tahi. Ga ada tuh yang teriak toleransi.

Dalam kekristenan sendiri, beda ajaran aja bisa saling menghina satu sama lain. Bisa saling menyerang dalam mimbar khotbah masing-masing.

Jangan-jangan penggunaan kata "saudara", perlu dipikirkan kembali.

KU TAK PANDANG DARI GEREJA MANA

KU TAK PANDANG DARI GEREJA MANA

Ku tak pandang dari gereja mana
Asal kau berdiri atas firman-Nya
Bila hatimu seperti hatiku
Engkau saudara dan saudariku

Dulu, saya mengira lagu ini adalah lagu yang mendamaikan. Membawa kerukunan antara gereja satu dengan gereja lainnya. Menerima siapapun dari gereja lain walau berbeda aliran. Tapi kalo diperhatikan sekali lagi, lagu ini tidak seramah yang dikira.

Awalnya lagu ini mengatakan tidak peduli kita berasal dari gereja mana, asal dasarnya tetap firman Tuhan.  Semua gereja apapun alirannya mengklaim bahwa mereka berdasarkan firman Tuhan jadi kita tidak perlu mempermasalahkan aliran gereja apalagi sampai menjadikannya alasan untuk saling bertengkar. Oh indah sekali lagunya.

Tapi sayangnya, baris berikutnya menghancurkan semua keindahan lirik di atas. Bila hatimu seperti hatiku? Hah? Serius? Bagaimana caranya agar hatiku bisa seperti hatimu? Apa yang diajarkan di aliran gerejamu jelaslah berbeda dengan ajaran di aliran gerejaku, akhirnya hati kita pun berbeda. Bahkan mereka yang berada dalam aliran dan gereja yang sama pun isi hatinya tidak mungkin sama.

Jadi, apakah untuk menjadi saudara dan saudarimu, aku harus satu hati dulu? Tidak bisakah perbedaan ini membuat kita tetap bersaudara?

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Tool

Delete this element to display blogger navbar