Pages

Jumat, 28 Februari 2014

MIRIS (6)

Miris (6)

Walau gunung bisa kuangkat dan lautan ku keringkan. Namun ada satu yang tak bisa ku lakukan, meninggalkanmu.
Tapi bagimu, meninggalkanku semudah menyingsingkan ingus

Walau api bisa ku dinginkan dan ombak ku tenangkan, tapi ada satu yang tak bisa ku lakukan, melupakanmu.
Tapi bagimu, melupakanku semudah membuang ludah

Walau bumi kuat ku pikul, tapi ada satu yang tak kuat ku pikul, kehilanganmu.
Tapi bagimu, kehilanganku seperti kehilangan uang 100 rupiah

Walau ku mampu merelakan semua hartaku berpamitan pergi, tapi ada satu yang tak rela aku biarkan pergi, kamu.
Tapi bagimu, merelakanku pergi semudah merelakan teknisi listrik kembali ke tempat kerjanya

Karya: Nuryanto Gracia

MIRIS (5)

Miris (5)

Untuk kamu yang aku cinta
Dengarkan ku ingin meminta
Bukan harta ataupun tahta
Hanya dengar ku bercerita

Cerita tentang seorang pria
tulus mencintai gadisnya
Walau dia tau tak selamanya
Dia dapat bersama kekasihnya

Dunia memang kejam
membuat cintanya padam
Namun dia tak akan dendam
Walaupun cinta berakhir kelam

Dia trus mencintai dengan senang
Walau sering hatinya tak tenang
Karna takut gadisnya hilang
Pria itu aku, sayang

Karya: Nuryanto Gracia

MIRIS (4)

Miris (4)

Kita yang selalu mengerti dirinya, tapi dia justru lebih mengerti org lain
Hati dan pikiran kita penuh dengannya, tapi hati dan pikirannya penuh dengan org lain

Kita selalu mengarahkan pandangan kepada nya, tapi dia hanya memandang orang lain

Kita takut kehilangan dia,  tapi dia malah takut kehilangan orang lain

Kita khawatir dengannya, tapi dia malah mengkhawatirkan orang lain

Karya: Nuryanto Gracia

MIRIS (3)

Miris (3)

Ku mencintaimu bukan karena terpaksa, tapi kamu walau terpaksa pun tetap tak mau mencintaiku

Ku memikirkanmu bukan karena kesepian, tapi kesepian pun kau tetap tak mau mengingatku

Ku memilihmu bukan karen tak ada yang memilihku tapi kamu seandainya pun tak ada yang memilihmu, kamu tetap tak mau memilihku

Ku memelukmu bukan karena kedinginan, tapi kamu kedinginan pun tetap tak mau memelukku

Karya: Nuryanto Gracia

MIRIS (2)

Miris (2)

Ku merindu, walau kau tak menunggu sedetik pun kan kehadiran ku

Ku mencinta, walau kau tak meminta sedikit pun tuk ku menyimpan rasa

Ku berharap, walau tak sesaat pun kau menangkap, rasaku padamu yang semakin mantap

Ku berjuang, walau bagimu rasa sayang yang ku berikan hanyalah seperti sampah yang layak dibuang

Karya: Nuryanto Gracia

Kamis, 20 Februari 2014

MIRIS

MIRIS

Yang berjln pasti akan berhenti.
Jadi kapan aku akan berhenti mencintaimu?
Saat matahari bersalju atau burung gereja berhasil memindahkan gunung.

Yang berlari pasti akan kelelahan.
Jadi kapan aku lelah mengejarmu?
Saat bumi telah lelah berputar atau mata lelah berkedip.

Yang mabuk pasti akan tersadar
Jadi kapan aku sadar dari mabuk cinta kepadamu?
Saat bebek sadar dirinya monyet atau saat air sadar harusnya dia mengalir ke atas.

Yang mencari pasti akan mendapatkan.
Jadi kapan aku akan mendapatkanmu?
Saat semua yang aku tuliskan sebelumnya, terjadi.

Karya: Nuryanto Gracia

Ada yang mengerti maksud puisi ini?

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Tool

Delete this element to display blogger navbar