Pages

Kamis, 24 Maret 2011

BENCI.


BENCI.

Dulu calon mertuaku benci dengan orang Kong Hu. Dia orang Tio Ciu. Di Riau, tempat mereka tinggal televisi dapat siaran dari Singapur. Pada masa itu film-film banyak dalam bahasa Kong Hu. Singkat kata, anak-anaknya pacaran dan akhirnya menikah dengan orang Kong Hu. Nyaris 4 anaknya.   Yang satu/ si bungsu sempat naksir/pacaran  dengan orang KongHu juga. Tidak direstui karena yang ditaksir adalah adik ipar. Akhirnya dia menikah dengan orang lain.
Seringkali kita dalam kehidupan menghakimi/menilai orang-orang . Misal bila tampangnya sangar pasti jahat & kejam. Kalau yang berewok jangan-jangan teroris. Kalau yang kurus mungkin kurang makan/cacingan. Kalau pendiam pasti sabar . Yang berkacamata tebal pasti kutu buku,dsb.
Melalui proses pengenalan terhadap pacar-pacar anaknya , dan hasil interogasi misalnya alasannya apa &  mengapa anaknya  mau memilih calon pasangan hidup seperti itu. Akhirnya dia menerima keputusan anak-anaknya. Mertua menyadari bahwa dia telah salah menilai.  Ditilik akhirnya alas an untuk “benci” karena dia tidak mengerti bahasa KongHu , tidak bisa menikmati film dengan bahasa yang tidak dimengerti  bahasanya.
Tentang anak yang mukanya mirip sekali dengan ayahnya.  Pernah dengar bahwa waktu hamil benci sekali melihat muka ayahnya ? Bagi saya pribadi, muka anak mirip sama ayahnya malah bagus daripada tidak mirip ayah atau ibu atau keluarga. Kalau tidak diaku , bagaimana ? Tak kenal maka tak saying. Dulu benci sekarang cinta. Banyak orang jatuh cinta lho dengan orang yang dibencinya.
Mau benci ? Boleh ! Benci kelakuan buruk , benci berpikir negatif , benci berbohong, benci berbuat jahat dsb.

0 komentar:

Posting Komentar

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Tool

Delete this element to display blogger navbar