Pages

Rabu, 24 Mei 2017

HORMATI PENDETA DUA KALI LIPAT

HORMATI PENDETA DUA KALI LIPAT?

"Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar."
1 Timotius 5:17

Ayat tersebut sering dipakai oleh beberapa pendeta/pengkhotbah agar jemaat menghormati pendeta/pengkhotbah melebihi profesi yang lainnya bahkan jemaat tidak boleh mengkritik/menegur pendetanya jika salah. Mengkritisi ajaran pendeta adalah sebuah hal yang tabu. Apapun yang diajarkan pendeta, percaya saja.

Bersyukurnya, saya dibesarkan dan diberikan kesempatan melayani di gereja yang sehabis berkhotbah, pendeta/pengkhotbahnya di evaluasi khotbahnya. Bahkan jika ajaran pendetanya tidak sesuai, bisa ditegur, dan bisa juga sampai ditanggalkan kependetaannya. Pemuka agama tetap adalah manusia, yang bisa salah. Jika salah maka mereka harus ditegur.

Jika pemuka agama tidak ditegur dan dibiarkan terus mengajarkan yang salah, maka yang salah tidak hanya dia sendiri tetapi juga seluruh umatnya karena menerima pengajaran yang salah. Mari saling menegur dalam kebaikan.

Oh iya, di denominasi gereja tempat saya melayani, jemaat bahkan bisa mengkritik pendetanya melalui surat yang ditempelkan ke tangan pendeta/pengkhotbahnya saat salaman selesai kebaktian. Biasanya kami menyebut, "salam tempel."

0 komentar:

Posting Komentar

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Tool

Delete this element to display blogger navbar