Pages

Minggu, 24 Juli 2016

SEKEJAM ITUKAH TUHAN?

SEKEJAM ITUKAH TUHAN?

Kasus pemerkosaan masih menjadi pembicaraan hangat. Ada yang menyalahkan pelaku, korban, keluarga korban, bahkan sampai pemerintah. Tetapi ada juga yang tetap bersikap positif. Sayangnya sikap positifnya kurang tepat.
Ada yang berkomentar seperti ini, "Sudahlah, itu sudah rencana Tuhan. Dia diperkosa ramai-ramai sampai meninggal sudah menjadi bagian dari ketentuan Tuhan. Kita mau apa lagi? Diterima saja dengan lapang dada."
Tampaknya sangat positif dan rohani, tapi jujur kalimat itu miris banget. Apa lagi kalo saya sebagai orangtuanya mendengar hal itu. Mungkin sebagai orang tua saya akan berkomentar, "Tuhan kejam banget. Kenapa harus seperti itu anakku meninggal?"
Sebenarnya dalam teologi hal ini masuk dalam teodise. Ada 3 hal yang bisa menjadi penyebab kejahatan:
1. Diri kita yang tidak sempurna sehingga bisa melakukan kejahatan yang bisa menimbulkan efek buruk bagi diri sendiri. Misal kita suka buang sampah ke depan rumah tetangga, dan beberapa minggu kemudian tetangga tersebut membakar mobil kita. Jika kejahatan terjadi karena sebab pertama ini maka kita perlu memperbaiki diri kita.
2. Dunia yang tidak sempurna sehingga menyebabkan kejahatan timbul. Dunia yang dimaksud bisa berupa sistem hukum, pemerintahan, agama, budaya, komunitas dan alam. Kejahatan yang terjadi dalam sebab kedua ini, mengajak kita untuk menganalisa dan memperbaiki agar ke depan dunia tempat kita hidup menjadi lebih baik. Jangan hanya diterima saja.
3. Rencana Tuhan. Tapi saya sendiri tidak percaya bahwa Tuhan merencanakan kejahatan. Oleh karena itu, ada yang mengatakan bukan Tuhan yang merencanakan tetapi Tuhan mengijinkan hal tersebut terjadi demi sebuah kebaikan. Seandainya pun ada kejahatan yang masuk dalam sebab ketiga ini, kita tidak bisa diam dan hanya terima saja. Saat Tuhan mengijinkan sesuatu terjadi demi sebuah kebaikan pasti ada sesuatu yang ingin Dia sampaikan untuk kita pelajari.
Saat sebuah kejahatan terjadi, ada baiknya 3 sebab di atas diperhatikan baik-baik. Jangan langsung menilai bahwa itu adalah rencana Tuhan. Gunakanlah pikiran kita untuk menganalisa kasus. Tuhan memberikan kita otak untuk dipakai, kan? Bukan cuma untuk pelengkap anggota tubuh saja, kan?

0 komentar:

Posting Komentar

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Tool

Delete this element to display blogger navbar