Pages

Minggu, 26 November 2023

YESUS YANG DISABILITAS (THE DISABLED CHRIST)



YESUS YANG DISABILITAS (THE DISABLED CHRIST)

Kita bisa menerima bahwa Allah menjadi manusia yang fana, lahir di tempat yang hina dan mati pun di tempat yang terhina.

Tapi kita tidak bisa menerima jika Allah itu disabilitas. Itu adalah sebuah kehinaan jika menganggap Allah disabilitas. Tanpa sadar kita sudah menganggap bahwa disabilitas adalah sebuah kehinaan. Selama ini kita memiliki konsep tubuh, mental atau intelektualitas yang sempurna, sehingga ketika melihat ada orang yang memiliki tubuh, mental atau intelektualitas yang cacat, kita akan langsung berpikir bahwa kehidupan mereka menyedihkan dan perlu dikasihani, perlu ditolong. Padahal hidup kita semua juga menyedihkan dan perlu ditolong.

Tapi kenapa Allah dipahami sebagai Allah disabilitas? Mengapa tidak cukup dengan pemahaman bahwa Allah peduli dan mengasihi orang-orang dengan disabilitas? Mungkin itu menjadi pertanyaan kita.
Bukankah saat memahami Allah yang menjadi manusia, kita juga bertanya "Mengapa Allah harus menjadi manusia? Tidak masuk akal Allah yang Mahakuasa menjadi sama seperti makhluk ciptaan-Nya? Tidak bisakah Allah hanya peduli dan mengasihi manusia? Tidak bisakah Allah hanya memberi petunjuk bagaimana manusia harus selamat tanpa harus menjadi manusia?"

Apakah kalian sudah mendapat jawaban atas pertanyaan tersebut? Jika sudah, maka terapkanlah jawaban itu juga untuk pertanyaan mengapa Allah harus menjadi Allah yang disabilitas.

Semoga sedikit teologi tentang Yesus yang disabilitas bisa menyisip di natal tahun ini karena di gereja kita pun pasti ada orang-orang dengan disabilitas. Mereka juga butuh lawatan Kristus yang telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang dengan disabilitas, dan menjadi sama dengan orang-orang dengan disabilitas (Bdk Flp 2:7). Yesus yang disamakan dengan saudara-saudara-Nya yang disabilitas, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan ..... untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa (Bdk Ibrani 2:17).

*Nuryanto, Mahasiswa S2 Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara




0 komentar:

Posting Komentar

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Tool

Delete this element to display blogger navbar