Pages

Kamis, 16 November 2023

MELAWAN ALLAH? MANA BISA MENANG???

 MELAWAN ALLAH? MANA BISA MENANG??? BISA!!


"Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu. .... sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang." Kejadian 32: 24-25, 28)

Yakub melawan Allah dan dia menang.

Banyak orang Kristen pasti akan menjawab, "Tidak, buktinya paha Yakub terpelecok." Daniel K. Listijabudi (Dosen PL), mengatakan bahwa tidak ada pemenang absolut antara Allah dan Yakub dalam cerita itu. Bahkan ada juga yang mengatakan (dan ini lucu menurut saya) bahwa Allah tidak kalah, di Alkitab hanya ditulis Yakub menang, tidak ditulis Allah kalah. Lucu karena jika ada pertarungan antara A dan B, A menang, lalu B disebut apa kalo ga mau disebut Kalah? Hahaha. Mengapa segitu tidak terimanya kita dengan kenyataan bahwa Allah kalah dari manusia sampai harus berjumpalitan mencari alasan yang membuktikan Allah tidak kalah?

Emanuel Gerrit Singgih (Dosen PL juga) mengatakan bahwa "Memang betul bahwa Yakub cedera dalam pergulatan ini, pahanya pincang gara-gara dipukul oleh si laki-laki itu sehingga cedera permanen, tetapi kalau Allah sendiri mengatakan bahwa “engkau menang”, maka bukannya Yakub tidak menang absolut atau tidak menang total, melainkan dia menang, meski pun cedera! Yakub menang, dan itu ada di teks! (“menang”, “prevail”; Ibr: wattokal)."

Walaupun dalam penjelasan selanjutnya Pak Gerrit menafsirkan bahwa Allah yang dimaksud adalah Esau, setidaknya Pak Gerrit setuju bahwa Allah telah kalah dalam pertarungan melawan manusia.

Dan mungkin orang Kristen akan lebih syok lagi, bahwa Allah kalah bukan oleh orang alim, saleh, jujur, kudus. Tapi oleh Yakub si licik, penipu ayah dan kakaknya.

Kisah Yakub menjadi sebuah tanda untuk kita bahwa manusia pun bisa melawan Allah dan menang. Tapi perlawanannya dan kemenangannya itu tidak membuatnya jumawa. Yakub masih sadar dia lemah dan butuh berkat Allah. "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku. .... Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!"

Kadang ketika mendengar ada orang yang berusaha memberontak dari Allah, kita akan langsung berpikiran negatif bahwa mereka pasti ateis, sesat, dan lain sebagainya. Padahal bisa saja, para pemberontak itu adalah orang-orang yang benar-benar sedang bergumul dengan Allah, seperti Yakub yang juga sungguh bergumul dengan Allah dan menang.

Untuk yang belum tahu, bergumul tidak selalu diartikan bertarung secara fisik. Tapi juga bisa artinya kita mempertanyakan, menimbang, mencari tahu, mendalami, melibatkan diri secara aktif. Bukankah orang kristen sering memakai kata "bergumul dengan Allah", itu artinya kalian juga sedang melawan Allah. Hayoloh, kok berani banget melawan Allah? Kalian ateis yah? haha

Ditulisan saya berikutnya, saya akan menceritakan kisah orang yang melawan Allah dan yang membela Allah, tapi justru Allah marah sama orang-orang yang membelanya. Untuk hari ini, cukup sampai di sini.

*Nuryanto, Mahasiswa S2 Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara

0 komentar:

Posting Komentar

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Tool

Delete this element to display blogger navbar