REINKARNASI DAN DOSA ASAL
Dalam kekristenan, kita mengenal dosa asal yang diformulasikan oleh Agustinus dari Hippo. Walau Agustinus sendiri mengatakan bahwa dosa asal bukan dia yang rumuskan karena sudah ada di alkitab dan ajaran gereja sebelumnya. Tapi saya tertarik melihat Dosa asal versi Agustinus.
Teologi Agustinus dipengaruhi oleh Manikheisme (karena sebelum menjadi Kristen, dia adalah seorang penganut Manikheisme) dan Neoplatonisme. Di dalam Manikheisme dan Neoplatonisme ada ajaran tentang reinkarnasi atau transmigrasi jiwa. Agustinus menolak ajaran reinkarnasi di dalam bukunya De Civitate Dei, "Mereka yang percaya akan reinkarnasi, mengingkari kebangkitan tubuh dan penghakiman terakhir yang dinyatakan oleh Tuhan kita Yesus Kristus ".
Jadi secara tegas, Agustinus menolak ajaran reinkarnasi. Namun saya melihat ajarannya tentang dosa asal adalah evolusi dari transmigrasi jiwa. Jika reinkarnasi adalah transmigrasi jiwa, maka dosa asal adalah transmigrasi dosa (atau transmisi dosa).
Kita juga bisa melihat kontinuitas dari transmigrasi jiwa ke transmigrasi dosa dalam beberapa ajaran Manikheisme dan Agustinus. Dalam Manikheisme, proses transmigrasi jiwa terjadi pada saat hubungan suami-istri. Dalam ajaran Agustinus, dosa ditransmisi saat hubungan suami istri, saat mani tercurah. Itulah kenapa dia mengatakan air mani itu jahat. Agustinus mengusulkan untuk hidup selibat. Manikheisme juga mengusulkan untuk menghindari hubungan suami-istri agar dapat terlepas dari transmigrasi jiwa yang terus-menerus.
Satu hal lain yang menarik, tokoh yang mengajarkan konsep dosa asal yang masa hidupnya tidak jauh dari Agustinus adalah Origenes, sebagai catatan ada tokoh lain sebelum Origenes, tapi yang paling dekat masa hidupnya dengan Agustinus adalah Origenes. Dan Origenes ini mengajarkan pra-eksistensi jiwa yang kemudian ditafsirkan sebagai reinkarnasi/transmigrasi jiwa dan akhirnya mendapatkan anathema dari gereja. Jadi bayangkan, Agustinus dipengaruhi oleh 3 tokoh/ajaran yang mengajarkan tentang Reinkarnasi (Origenes, Manikheisme dan Neoplatonisme). Maka sudah pasti ajaran ini sedikit banyak mempengaruhi pola berteologi Agustinus.
Secara pribadi, saya melihat bahwa Agustinus seakan mengadopsi ajaran transmigrasi jiwa (reinkarnasi) menjadi transmigrasi (transmisi) dosa.
*Nuryanto Gracia mahasiswa S2 Filsafat Keilahian di STF Driyarkara
0 komentar:
Posting Komentar