Pages

Minggu, 26 Mei 2024

EKSORSISME DALAM KATOLIK

EKSORSISME DALAM KATOLIK
Kita sering menonton film-film horor barat yang melibatkan eksorsisme oleh Pastor. Apakah memang hal itu ajaran resmi di dalam ajaran Katolik? Apakah Gereja Katolik Percaya kerasukan?
 
Mari kita lihat mengenai eksorsisme dalam ajaran Katolik dibantu oleh KGK, KHK, DESQ.

1. Eksorsime ada dalam ajaran gereja dan resmi (Katekismus Gereja Katolik/KGK artikel 1673).
2. Ritual eksorsisme hanya boleh dilakukan oleh Romo yang sudah mendapatkan izin dari uskup. 
3. Seorang eksorsis tidak bergerak sendiri namun di belakangnya ada doa seluruh gereja. Gereja yang dimaksud adalah gereja universal. Tidak hanya gereja di dunia ini, tetapi juga gereja di api penyucian dan di surga. 
4. Doa dalam ritual eksorsisme itu resmi, otoritatif, tidak spontan. Oleh karena itu dalam ritual, diawali dengan litani para Kudus. Seorang eksorsis melawan roh jahat dengan doa para Kudus yang ada di surga juga. 
5. Doa eksorsis dilakukan dalam Nama Yesus.
6. Mengapa gereja melakukan eksorsisme? Karena Yesus juga melakukannya. 
7. Mengapa tidak semua Romo (apalagi umat awam) boleh melakukan eksorsisme? Karena tidak semua murid Yesus diberi kuasa melakukan eksorsisme. 
8. Ada 2 jenis eksorsisme. Eksorsisme minor dan major. Eksorsime minor dilakukan saat sakramen pembaptisan (masih dari KGK artikel 1673).  Eksorsime minor ini dilakukan saat pembaruan janji baptis. Sebelum pembaruan janji baptis, kita ditanya "Apakah saudara bersedia menolak setan?" "Ya, saya bersedia"."Setan dengan segala pekerjaannya?" "Ya, saya bersedia". "Dalam masyarakat, dalam diri kita?" "Ya saya bersedia". Sedangkan eksorsisme mayor hanya dilakukan oleh Romo yang diutus oleh uskup. Kenapa disebut eksorsime mayor (dalam KGK disebut eksorsime resmi/besar)? Karena terlepas dari sakramen baptis. 
9. Sakramen baptis adalah kesempatan pertama untuk ritual eksorsisme. Karena dalam pembaptisan citra Allah dalam diri kita dipulihkan dan kita diangkat jadi anak Allah maka setan tidak lagi memiliki kuasa di dalam diri kita. Dalam sakramen baptis, benda-benda didoakan. Salah satunya adalah minyak katekumen. Minyak katekumen sebenarnya adalah minyak untuk eksorsisme. 
10. Tidak lantas semua yang kerasukan bisa mendapatkan eksorsisme. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah dia benar kerasukan setan dan bukan karena penyakit-penyakit, terutama yang bersifat psikis. 
11. Dalam Kitab Hukum Kanonik (KHK) 1172 bagian 1, "Tak seorang pun dapat dengan legitim melakukan eksorsisme terhadap orang yang kerasukan, kecuali telah memperoleh izin khusus dengan jelas dari Ordinaris wilayah. Bagian 2, "Izin itu oleh Ordinaris wilayah hendaknya diberikan hanya kepada imam yang unggul dalam kesalehan, pengetahuan, kebijaksanaan dan integritas hidup." Dari sini jelas, bahwa yang bisa melakukan eksorsisme hanyalah seorang imam, bukan awam. Dan tidak semua imam, hanya imam yang ditunjuk dan sesuai kriteria yang disebut di atas. 
12. Proses eksorsime tidak boleh diekspos. Maka tidak boleh ada imam yang mengupload eksorsisme ke sosial media. 
13. Eksorsisme di dalam De Exorcismis Et Supplicationibus Quibusdam (DESQ). Dokumen tentang eksorsime dan doa-doa tertentu. Dikeluarkan 26 Januari 1999. Masih dalam bahasa latin dan tidak ada terjemahan bahasa Indonesianya. Dokumen ini bisa dibeli di vaticanum.com seharga € 30.
14. Di dalam pengantar dokumen DESQ dituliskan, "Melalui misteri Paskah, wafat dan kebangkitan-Nya, Kristus telah membebaskan kita dari perbudakan iblis dan dosa, melemparkan kuasa mereka dan membebaskan segalanya dari jerat kejahatan. Ketika aksi iblis yang berbahaya memengaruhi seseorang, benda-benda, tempat dan nampak dalam beragam cara, Gereja ... telah berdoa dan tetap berdoa agar manusia dilepaskan dari tipu daya iblis." Dari tulisan ini jelas bahwa yang bisa dirasuki iblis bukan hanya manusia tapi juga benda. Oleh karena itu, gereja harus tetap berdoa.
15. Dokumen DESQ memberikan ciri-ciri orang yang benar kerasukan setan: mampu memahami bahasa-bahasa asing yang sebelumnya tidak pernah dipelajari, mengetahui rahasia-rahasia atau hal-hal yang terjadi di tempat jauh, memiliki kekuatan yang tidak alami dan sikap permusuhan terhadap hal-hal suci. Jadi, jika ada yang merasa bisa bahasa asing karena kepenuhan Roh Kudus, punya indra keenam, atau bisa melihat masa depan, hati-hati, jangan-jangan kita sedang kerasukan. Karena tidak semua hal itu berasal dari Si Baik. 
16. Dokumen DESQ dengan tegas meminta agar dalam eksorsisme, imam yang bersangkutan melibatkan tim medis dan psikiatris yang punya kepekaan rohani. Mengapa? Karena ciri-ciri kerasukan poin 15, bisa terjadi juga karena masalah fisik dan psikis, karena itu perlu ada tim medis dan psikiatris yang bisa menganalisanya. 
17. Dokumen DESQ secara tegas melarang publikasi sebelum mau pun sesudah eksorsisme. 
18. Ritual eksorsisme dalam DESQ:
a. Ritual dimulai dengan celaan kepada si jahat.
b. Percikan air suci. Sebagai pengingat bahwa kita sudah dibaptis dan kuasa Roh sudah berkarya dalam diri kita.
c. Dilanjutkan dengan litani Para Kudus. Sebagai lambang bahwa Imam berdoa bersama Para Kudus di surga.
d. Dilanjutkan dengan doa menekankan belas kasih Allah dan pendarasan Mzm 91 dan bacaan Injil dari Yohanes 1:1-14.
e. Dilanjutkan dengan pendarasan Kredo Nikea-Konstantinopel atau rumusan pembaruan janji baptis dalam bentuk dialog. Mengapa pakai Kredo ini? Karena di dalam kredo ini ditulis "Allah Yang Maha Kuasa Pencipta langit dan bumi dan segala yang kelihatan dan tak kelihatan." Setan adalah ciptaan Allah maka dia tidak berkuasa di hadapan Allah. 
f. Lalu imam akan mengucapkan 4 rumusan pengusiran: aku perintahkan kau pergi ular tua; aku perintahkan pergi bukan dari kelemahanku; aku perintahkan pergi kau naga rendah; pergilah dari manusia ... Atas nama Dia yang menjadikannya; Tuhan langit dan bumi. 
g. Ditutup dengan Kidung Maria. Mengapa? Ada patung Maria menginjak ular.

0 komentar:

Posting Komentar

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Tool

Delete this element to display blogger navbar