Pages

Rabu, 15 April 2015

KRITIKUS BODOH

KRITIKUS BODOH

Saya menulis, "Kendaraan pribadi banyak yang masuk busway."

Lalu ada yang mengkritik, "Katanya penulis tapi logikanya tidak jalan. Mana bisa kendaraan masuk busway. Hahaha."

Saya jawab, "Mengkritik boleh, tapi coba diupayakan tahu apa yang dikritik. Mengkritik beda dengan bertanya. Busway berbeda dengan transjakarta."

Ada lagi, saya menulis, "Sejak hari ini, mereka resmi berpacangan."

Ada lagi yang mengkritik, "Begini nih yang bikin Indonesia rusak, jika penulisnya cuma bisa bahasa alay. Pasangan malah ditulis pacangan."


Saya jawab, "Begini nih yang bikin Indonesia rusak. Merasa tahu bahasa Indonesia tapi tidak tahu bedanya pacangan dan pasangan. Mengkritik boleh, tapi usahakanlah tahu apa yang dikritik."


Teman-teman, tidak ada yang salah dengan memberikan kritikan, tapi mengkritiklah yang cerdas. Supaya bisa mengkritik dengan cerdas, perbanyaklah pengetahuan. Jika tidak mau, yah siap-siaplah menambahkan stok kritikus bodoh di Indonesia.

Salam,
Nuryanto Gracia

0 komentar:

Posting Komentar

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Tool

Delete this element to display blogger navbar