TOLERANSI YANG KELIRU
Beberapa kekeliruan tentang toleransi:
1. "Semua agama sama, dan Tuhan semua agama itu sama."
Seharusnya toleransi tidak membuat kita kehilangan jati diri. Kita harus mengenali identitas kita yang berbeda-beda ini. Jika kita menganggap semua sama, maka itu artinya kita tidak menghargai yang berbeda sebagai berbeda.
2. "Toleransi seharusnya juga bisa menoleransi mereka yang tidak toleran." Kalimat ini biasanya dipakai untuk menyerang mereka yang toleran. Biasanya orang-orang yang selama ini tidak toleran mau diterima kehadirannya dengan kritikan tersebut. Sama seperti mereka yang antidemokrasi mau menghancurkan demokrasi dengan cara demokratis.
Toleransi tetap ada batasnya, tidak bebas sebebas-bebasnya. Kalo mau jujur, memang ada yang tidak bisa ditoleransi oleh kaum toleran yaitu mereka yang tidak bisa toleran. Misalnya begini, rumah ibadah adalah tempat yang terbuka. Siapapun boleh masuk, tapi tetap saja akan ada satu orang yang tidak diizinkan masuk, siapa itu? Orang yang membawa bom disekujur tubuhnya lalu bertanya, "Bolehkah saya masuk ke rumah ibadahmu? Saya mau meledakkannya. Kan katanya siapapun boleh masuk."
Bangunan toleransi yang sudah dibangun, tidak boleh sampai hancur oleh mereka yang tidak toleran.
Setelah ini mungkin akan ada yang bertanya, "Memangnya siapa yang tidak toleran?"
Pertanyaan klise untuk menyangkal atau menutupi keburukan diri. Atau mungkin benar-benar amnesia. Atau mungkin tidak mau melihat kenyataan. Atau mungkin ketinggalan berita. Atau mungkin-mungkin yang lainnya.
Selamat hari minggu.