Murid: Aku menyesal telah lahir ke dunia. Di rumah menderita, di sekolah menderita, di mana-mana aku selalu menderita
Guru: Memang apa untungnya jika kamu tidak dilahirkan ke dunia?
Murid: Pasti aku tidak akan menderita seperti ini
Guru: Lalu apa yang akan kau rasakan?
Murid: Aku pasti akan bahagia
Guru: Mengapa kamu bisa bahagia?
Murid: karena aku tidak merasakan penderitaan
Guru: Apa itu kenyang?
Murid: keadaan ketika tidak lagi lapar
Guru: Jika kamu tidak pernah tahu apa itu lapar apakah kamu akan tahu apa itu kenyang
Murid: Tidak
Guru: Apa itu kebahagiaan?
Murid: keadaan ketika tidak lagi menderita
Guru: Jika kamu tidak pernah tahu apa itu penderitaan apakah kamu akan tahu apa itu kebahagiaan
Murid: Tidak
Guru: Bagaimana kamu bisa tahu bahwa kamu tidak sedang merasakan penderitaan jika kamu sendiri tidak tidak tahu apa itu penderitaan? Jika kamu tidak pernah lahir bagaimana kamu bisa tahu apa itu penderitaan., Ingatlah, bukan hanya kamu yang mengalami penderitaan. Setiap orang di bawah kolong langit mengalaminya. Penderitaan seharusnya memicu untuk berjuang mendapatkan kebahagiaan bukannya mengeluh.
Karya: Nuryanto, S.Si (teol)
Guru: Memang apa untungnya jika kamu tidak dilahirkan ke dunia?
Murid: Pasti aku tidak akan menderita seperti ini
Guru: Lalu apa yang akan kau rasakan?
Murid: Aku pasti akan bahagia
Guru: Mengapa kamu bisa bahagia?
Murid: karena aku tidak merasakan penderitaan
Guru: Apa itu kenyang?
Murid: keadaan ketika tidak lagi lapar
Guru: Jika kamu tidak pernah tahu apa itu lapar apakah kamu akan tahu apa itu kenyang
Murid: Tidak
Guru: Apa itu kebahagiaan?
Murid: keadaan ketika tidak lagi menderita
Guru: Jika kamu tidak pernah tahu apa itu penderitaan apakah kamu akan tahu apa itu kebahagiaan
Murid: Tidak
Guru: Bagaimana kamu bisa tahu bahwa kamu tidak sedang merasakan penderitaan jika kamu sendiri tidak tidak tahu apa itu penderitaan? Jika kamu tidak pernah lahir bagaimana kamu bisa tahu apa itu penderitaan., Ingatlah, bukan hanya kamu yang mengalami penderitaan. Setiap orang di bawah kolong langit mengalaminya. Penderitaan seharusnya memicu untuk berjuang mendapatkan kebahagiaan bukannya mengeluh.
Karya: Nuryanto, S.Si (teol)