Oh Tahun Baru, kau seakan menjadi Tuhan Baru Yang membawa harapan baru bagi kami yang jemu Jemu dengan kesulitan yang entah kapan berlalu Seakan tak akan selesai jika belum datang Tahun Baru
Kami sibuk memikirkan apa yang harus dilakukan Agar tahun baru tidak terlewat dengan memalukan Bahkan kami juga sibuk berupaya untuk melupakan Segala kenangan di tahun ini yang begitu menyakitkan
Padahal tahun baru sama seperti hari-hari lainnya Hanya berupa pergantian dari satu detik ke detik lainnya Perubahan dari satu hari ke hari berikutnya Lalu mengapa kami begitu mengagungkannya?
Tahun baru sesungguhnya adalah bentuk akumulasi Dari setiap detik yang terkumpul menjadi hari Tahun baru juga sesungguhnya adalah akumulasi resolusi Yang dilakukan bukan setiap tahun melainkan setiap hari
Selamat menikmati akumulasi hari yang telah kita isi selama ini. Jika akumulasi hari di tahun ini tidak mengenakkan, maka perbaikilah akumulasi hari di tahun berikutnya. Itu artinya, kita harus mengisi tiap hari dengan hal-hal berarti sehingga akumulasi yang terjadi adalah akumulasi kebaikan bukan kebalikan, dari kebaikan yang kita harapkan.
Teman-teman,
berikut ini saya lampirkan beberapa video sulap motivasi yang saya
buat. Saya jarang aktif di blog tetapi aktif di instagram
(@nuryantogracia) dan youtube (youtube.com/0104ng).
Ada juga gospel magic
Ada juga contoh sulap untuk presentasi asuransi
Atau sulap untuk membaca puisi
Jadi, sulap bisa digunakan untuk berbagai hal yang positif.
AKHIR KATA, AYO BELI BUKU TERBARU SAYA "KARET MOTIVASI"
Sebelum membaca lebih lanjut, perhatikan terlebih dahulu mengapa tulisan ini saya buat. Tulisan ini saya buat bukan untuk memaksa umat muslim agar memberikan selamat natal kepada umat kristen. Bagi yang ingin mengucapkan silakan, dan yang tidak ingin juga silakan. Sesungguhnya ucapan selamat natal bukanlah bagian terpenting dari natal itu sendiri. Yang terpenting dari natal adalah lahirnya kasih di dunia. Jangan sampai gara-gara sekadar ucapan, kasih yang seharusnya lahir justru tergerus keegoisan masing-masing.
Tulisan ini dibuat dengan beberapa tujuan:
1. Umat Muslim tidak saling menghujat atau memurtadkan saudaranya karena ucapan selamat natal. Pengharaman ucapan selamat natal bukanlah satu suara di agama islam sendiri. Para ulama pun terbagi menjadi dua mengenai hal ini. Bacaan lebih lanjut silakan baca di sini Ulama Tentang Ucapan Selamat Natal.
2. Umat Kristen tidak menganggap bahwa seluruh umat Muslim mengharamkan mengucapkan natal, karena seperti yang telah dituliskan di poin nomor 1, ulama Islam pun tidak satu suara.
3. Umat Islam tidak menganggap apa yang diajarkan oleh ulama Islam (yang mengharamkan ucapan natal) tentang kekristenan sebagai satu-satunya pandangan tentang kekristenan, karena kristen pun tidak satu suara. Kristen terdiri dari banyak aliran.
4. Umat Islam tidak salah tangkap tentang simbol-simbol kekristenan. Tidak tertukar antara pernak-pernik pesta dengan simbol kekristenan.
5. Menyuguhkan pandangan tentang natal berdasarkan segi bahasanya sendiri, dan menunjukkan bahwa mengucapkan selamat natal tidak sama dengan mengucapkan kalimat syahadat atau menerima Yesus sebagai juruselamat. Karena untuk menerima keselamatan Kristus tidak sesederhana mengucapkan selamat natal.
Mari kita mulai pembahasannya. Ucapan selamat natal tidak ada hubungannya dengan keimanan atau pengakuan bahwa Yesus Kristus Tuhan, apalagi sampai menjadi bukti bahwa seseorang tersebut telah masuk dalam agama kristen. Berikut ini penjelasannya:
1. Proses inisiasi dalam kekristenan tidak dilakukan melalui satu atau dua kalimat melainkan melalui penyerahan diri secara utuh dimulai dengan proses baptisan dan dilanjutkan dengan mengabdikan diri secara penuh untuk mengikuti Kristus di seluruh waktu dan aspek kehidupan.
2. Natal berasal dari bahasa latin yang artinya lahir. Bukankah kita sering mendengar frasa "Dies Natalis"? Frasa itu artinya sama seperti Selamat Natal atau Selamat Ulang Tahun, yang biasa dipakai untuk memperingati hari ulang tahun suatu universitas. Apakah mengucapkan Dies Natalis juga diharamkan?
3. Kata Natal dalam KBBI memiliki arti: 1 kelahiran seseorang; 2 kelahiran Isa Almasih (Yesus Kristus). Apakah ada di sana arti yang menunjukkan natal sebagai pengakuan iman bahwa Yesus adalah Tuhan? KBBI memberikan dua arti pada poin kedua, yaitu Isa Almasih dan Yesus Kristus yang artinya Natal itu berlaku untuk umat Islam dan juga Kristen sebagai peringatan akan lahirnya Nabi Isa Almasih (dalam Islam) dan Yesus Kristus (dalam Kristen).
Mengenai hal ini, ternyata telah ada yang membuat videonya terlebih dahulu sebelum saya membuat tulisan ini, mari kita simak:
Mungkin akan ada yang mengatakan, "Tetapi Nabi Isa tidak lahir tanggal 25 Desember. 25 Desember itu lahirnya dewa matahari." Nah kalau begitu, yang menjadi masalah bukan ucapan selamat natalnya melainkan tanggalnya, kan? Mengenai tanggal kelahiran Yesus memang tidak ada yang dapat memastikan dan mengenai penyembahan terhadap dewa matahari jelas kekristenan tidak melakukan itu. Pembahasan lebih lanjut mengenai 25 Desember dan kelahiran Yesus bisa dibaca di sini Natal dan 25 Desember
atau bisa baca di Penetapan 25 Desember (di dalam website tersebut juga dijelaskan tentang pemaknaan ulang Natal sebagai hari lahirnya pencerahan bagi dunia, jadi siapapun dapat ikut memaknai natal menurut pemahamannya masing-masing).
4. Ucapan Selamat Natal bukanlah basa-basi seperti yang diungkapkan oleh para ulama yang tidak melarang untuk mengucapkan natal. Ucapan "Selamat" sesungguhnya adalah doa. Namun memang banyak dari antara kita yang saat ini menjadikan ucapan "Selamat" sebagai basa-basi sehingga ucapan selamat pagi menjadi "pagi" saja. Padahal dalam ucapan "Selamat Pagi" ada sebuah doa agar orang yang diucapkan selamat pagi tersebut dapat selamat, sejahtera, sehat dan semua hal-hal baik terjadi pada pagi itu. Hal ini jugalah yang menjadi alasan mengapa ada beberapa pendeta yang tidak menyetujui apabila dalam doa kita menyapa Tuhan dengan "Selamat pagi, Tuhan." Tuhan adalah yang MahaKuasa, mengapa harus kita doakan supaya Dia selamat? Oke, itu pembahasan tersendiri. Kita fokus kembali kepada selamat natal. Jelaslah bahwa selamat natal adalah sebuah doa agar orang yang merayakan natal (apapun itu pemaknaannya terhadap natal) dapat selamat, sejahtera, sehat dan semua hal-hal yang baik. Dan sekali lagi, tidak ada pengakuan keimanan kepada Yesus di dalam ucapan selamat itu.
Sekarang, mari kita lihat kesalahpamahan mengenai simbol-simbol natal. Topi sinterklaus, sinterklaus, dan pohon natal tidak ada hubungannya dengan inti keimanan umat kristen. Topi sinterklaus jelas tidak bisa disamakan dengan jilbab. Jilbab bersentuhan langsung dengan iman umat muslim sedangkan topi santa tidak. Tidak pernah disebutkan dalam alkitab satu ayat pun mengenai santa, topi santa dan pohon natal. Santa, topi santa dan pohon natal tidak ada hubungannya dengan Yesus sama sekali. Itu hanyalah penyemarak pesta (yang lahir karena konstruksi budaya) sehingga apabila ada non-kristen mengenakan pernak-pernik tersebut, tidak akan murtad.
Lagu-lagu seperti Jingle Bells, White Christmas dan All I Want For Christmas Is You bukanlah lagu-lagu yang berhubungan dengan iman kristen mengenai natal. Itulah kenapa banyak pendeta yang mulai melarang lagu-lagu tersebut masuk ke dalam ibadah natal. Silakan rekan-rekan cek kembali lirik lagu-lagu tersebut. Tidak ada satu pun kalimat yang menceritakan tentang kelahiran Yesus atau iman kepada Yesus. Lagu ibadah kristen harus merujuk kepada peristiwa Kristus. Jadi, seandainya umat non-kristen ingin menyanyikan lagu-lagu tersebut pun tidak masalah, tidak akan menjadi murtad karena sama sekali tidak ada hubungannya dengan Yesus.
Apabila setelah membaca penjelasan ini rekan-rekan masih tidak ingin mengucapkan Selamat Natal, silakan saja. Itu hak masing-masing orang. Namun, sama seperti tujuan tulisan ini dibuat, pesan saya adalah jangan gara-gara ucapan selamat natal, rekan-rekan saling menghakimi rekan-rekan seagama dan juga jangan mudah terprovokasi mengenai pengenaan simbol-simbol kekristenan. Telaah kembali apakah benar itu adalah simbol-simbol kristen atau hanya pernak-pernik pesta yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan iman kepada Yesus. Jangan cepat menghakimi atau merasa benar hanya karena baru tahu satu sisi dari kehidupan kekristenan. Kehidupan kekristenan memiliki banyak sisi.
Akhir kata, Natal adalah bukti bahwa Tuhan begitu mengasihi dunia. Jangan merusaknya dengan saling membenci. Mari kita saling mengasihi.
Selama ini kita sering mendengar
berita tentang supir taxi yang melakukan tindakan kejahatan. Saat ini
saya akan menceritakan seorang supir taxi eagle. Taxi eagle merupakan
bagian dari express group. Menurut supir tersebut, taxi eagle baru
berjalan sekitar 7bulan dan baru mempunyai 3000 armada.
Saya
bersama keluarga naik taxi ini, tanpa curiga sama sekali karena melihat
nama besar express. Supir ini juga bercanda akrab dengan anak saya. Saat
berada di tol Cawang, macet sekali.
Jalanan padat merayap. Bapak Supir ini menawarkan untuk keluar dari tol
lalu berputar balik dan masuk ke tol bandara karena tidak macet. Namun
saya khawatir tol bandara nanti macet juga. Saat saya sedang berpikir,
dia bertanya kepada saya, "Argonya saya matikan saja, bagaimana, Pak?"
Wuih, saya kaget. Apa maksudnya? Kenapa tiba-tiba argo harus dimatikan?
Dasar memang orang Jakarta, pikirannya dipenuhi oleh kecurigaan. Daripada mikir macam-macam saya memutuskan untuk bertanya, "Kenapa harus dimatikan, Pak?"
"Biar argonya ga jalan terus, Pak. Kasihan nanti Bapak bayarnya mahal.
Ini macet banget soalnya. Nanti argonya dinyalain lagi kalo udah masuk
tol bandara," jawab bapak supir dengan ramah.
Saya tertegun
sekaligus tersentuh. Bapak ini benar-benar edan, di antara banyak supir
taxi yang bergembira saat macet karena bisa dapat uang lebih banyak, dia
justru memilih mematikan argonya demi saya. Bukan hanya itu, pak supir
yang inisial namanya NF terus menerus mematikan argo selama mobil
berjalan. Katanya jika tidak ditekan tombol stop secara berkala, argonya
bisa jalan terus.
Terimakasih atas kebaikannya yah, Pak. Maaf saya hanya menulis inisial
nama Bapak karena takut nanti Bapak mendapat masalah dengan perusahaan
Bapak. Kiranya Tuhan melimpahi Bapak dengan segala kebaikan.
12 Lantai harus saya turuni dan naiki, tidak sendiri tetapi sambil
menggendong anak berumur 2th dengan berat 12kg. Itu semua terjadi karena
lift di apartemen mati semua. Awalnya saya ingin berdiam diri saja di
kamar dan tidak mau terlibat dengan masalah lift mati tersebut. Tetapi
karena Raito (anak berumur 2th tersebut) harus gunting rambut (walau
tidak begitu mendesak juga), saya memutuskan untuk terlibat dalam masalah lift mati tersebut.
Saya merasa, dalam masalah ini pasti ada yang menarik, baik untuk
dipelajari maupun disyukuri. Oleh karena itu, saya tidak mau melewatkan
hal menarik tersebut. Saya mulai menuruni tangga, dalam perjalanan saya
bertemu dengan petugas isi ulang air yang sedang menggendong galon
sambil menaiki tangga seundak demi seundak. Saya bertemu pula dengan
orang-orang yang menaiki tangga menuju lantai mereka masing-masing.
Belum ada hal menarik bagi saya saat itu.
Hal menarik baru
terjadi setelah Raito selesai gunting rambut dan itu artinya saya harus
menaiki tangga sampai lantai 12 sambil menggendong Raito. Saat turun sih
tidak terasa beratnya, tapi saat naik...wuih pasti terasa banget.
Maksud hati ingin menunggu lift nyala, namun tiba-tiba hati tergerak
melihat petugas air isi ulang yang tadi berpapasan saat saya turun.
Terlihat 4 galon berisi air penuh, siap digendong bergantian menaiki
beberapa anak tangga. Perjuangan berat sepertinya, lebih berat dari
perjuangan saya. Semangat pun bangkit untuk meneruskan perjuangan
kembali menuju lantai 12. Manusia memang aneh, seringkali termotivasi
karena melihat penderitaan orang lain, seringkali bersyukur karena
melihat ada orang lain yang lebih menderita dari dirinya.
Pendakian lantai demi lantai pun dimulai. Dalam perjalanan saya
berpapasan dengan penghuni yang lain, dan uniknya kami saling menebar
senyum, padahal sama-sama sedang 'terluka.' Dan lebih anehnya saya
dimotivasi oleh senyuman-senyuman tersebut? Apakah ini yang disebut
"yang terluka membalut yang terluka?"
Sungguh menarik memang
lift mati ini. Kami yang tidak pernah bertegur sapa, kini harus bertukar
senyum. Bahkan ada seorang anak yang berujar kepada ibunya, "Seru yah,
Ma?" Ada juga yang berujar, "Jadi keringetan, biasanya kedinginan di
kantor, mobil dan kamar." Dan yang lebih menarik lagi, saat saya
sampai di lantai 12, ada perempuan cantik yang menyambut saya dengan
tawa dan pelukkan. Seakan menertawakan sekaligus menghargai perjuangan
saya.
Dalam masalah, mungkin ada yang menarik, entah untuk dipelajari atau sekadar disyukuri.
BUAT DIRI KITA MENJADI MANUSIA YANG BERMAKNA BAGI SESAMA BAIK MELALUI SIKAP (TUTUR KATA, PERBUATAN) DAN PEMIKIRAN (POSITIF-REALISTIS, KREATIF - KRITIS, INOVATIF DAN TERBUKA). BAGAIMANA CARANYA? DENGAN TERUS BELAJAR, BELAJAR DARI APA YANG ADA DI SEKELILING. BELAJAR UNTUK MEMAKNAI SEGALA SESUATU AGAR HIDUP KITA LEBIH BERMAKNA