BINATANG BERSUARA TUHAN
Buku baru saya yang berjudul "Binatang Bersuara Tuhan" sebentar lagi akan terbit.Isi dan ilustrasi gambar di dalamnya pasti tidak akan membuat kamu kecewa sudah membelinya.
Penulis: Nuryanto Gracia
Ilustrator: Margareth Karis
Penerbit: Elexmedia
Jika
tidak siap kemanusiaannya dikritik oleh binatang, jangan baca buku ini!
Sungguh! Kita akan merasa sakit hati
setelah membaca buku ini, karena mengetahui bahwa ternyata kehidupan binatang
jauh lebih baik dari kehidupan kita. Namun bagi kita yang berjiwa besar, buku
ini akan sangat berguna sekali untuk melihat kekurangan kita lalu
memperbaikinya. Laksana suara Tuhan yang senantiasa menunjukkan kekuarangan
manusia dan membimbing kita untuk menjadi lebih baik, para binatang di buku ini pun melakukan hal
tersebut. Banyak kekurangan manusia yang dikritik oleh para binatang di buku
ini, kemudian kita yang telah mengetahui keburukan kita diharapkan untuk
memperbaiki dirinya.
Kehidupan binatang di buku ini bukanlah
rekaan Penulis, namun dari berbagai penelitian ilmiah memang begitulah
kehidupan yang sesungguhnya dari para binatang tersebut. Mungkin kita akan
bertanya, “berarti para binatang juga dapat berbicara bahasa manusia?” Tentu
tidak. Penulis mempersonifikasi (membuat binatang seolah-olah seperti manusia)
para binatang sehingga mereka semua dapat berbahasa manusia dan juga beberapa
ada yang mempunyai nama panggilan. Personifikasi ini tujuannya agar mempermudah
para membaca mengerti kehidupan mereka.
Cerita dibuat selogis mungkin sehingga
pembaca seperti hadir dan menyaksikan langsung percakapan tersebut. Hal-hal
yang tidak logis, Penulis minimalisir sebisa mungkin. Misalnya tidak mungkin
anjing yang ada di tempat bersalju di alaska dapat berbicara dengan anjing di
padang, atau tidak mungkin binatang yang ada di laut dalam berbicara dengan
lebah dan beberapa hal tidak logis lainnya.
Para binatang bercerita dan juga
bercakap-cakap tentang kehidupan nyata mereka. Mereka tidak hanya bercerita
tentang kehidupan mereka, mereka juga mengkritik kehidupan manusia berangkat
dari kehidupan mereka tersebut. Memang tidak semua manusia seperti kritikan
para binatang tersebut, namun pasti banyak juga manusia yang mirip seperti yang
diungkapkan oleh para binatang tersebut. Jika ketika kita membaca kisah
tersebut lalu kita seperti tertusuk oleh cerita tersebut, itu artinya kita yang
dimaksud oleh para binatang tersebut. Siapkah kita untuk menerima kritikan?
Siapkah kita untuk berubah?
Jangan lupa beli yah....
Salam,
Nuryanto Gracia
(Ilustrator: Margareth Karis)