Pages

Selasa, 28 Februari 2012

Beberapa Kekeliruan Tentang Natal


Beberapa Kekeliruan Tentang Natal

            Tiap tahun kita merayakan natal. Namun tiap natal juga kita melakukan kekeliruan. Agar tahun depan kita tidak melakukan kekeliruan yang sama, ada baiknya kita mengetahui sesuatu yang memang layak untuk kita tahu. Ada beberapa kekeliruan tentang natal yang selama ini kita pahami, yaitu:

1. Gembala dan orang-orang majus tidak bertemu Yesus pada waktu bersamaan, namun pada waktu yang berbeda. Orang-orang majus bertemu Yesus ketika Yesus sudah berumur kurang dari dua tahun (Lukas 2:16). Perhatikan Matius 2:11, yang ditemui orang-orang majus adalah Anak (παιδιον/paidion) bukan Bayi (βρεφος: brephos) seperti yang ditemui oleh para gembala dalam Luk 2:16.

2. Yesus tidak lahir di kandang domba, di Alkitab hanya dikatakan di palungan (Lukas 2:16). Palungan bisa ditaruh di mana pun, tidak selalu di kandang. Bisa jadi di gudang.

3. Keadaan waktu Yesus lahir tidak sepi tetapi ramai karena banyak orang dari luar kota datang untuk sensus (Lukas 2:1-6).

4. Orang majus yang datang ke Yesus bukan 3 orang, yang 3 hanyalah jenis persembahannya bukan jumlah orangnya (Matius 2:11).

5. Orang tua Yesus tidak mencari penginapan tetapi ke rumah saudaranya sendiri namun tidak mendapat kamar tamu, dalam Lukas 2:7 ditulisnya rumah penginapan (καταλυμα/kataluma dalam bahasa Yunani artinya kamar tamu). Kemungkinan besar, Yesus beserta kedua orangtuanya diberi tempat di gudang.

6. X-mas dan Christmas memiliki arti yang berbeda. Ada yang mau merayakan natal hanya dengan pesta pora, tanpa Yesus di dalamnya, sehingga kata Christ diganti dengan X, dengan dalih X dalam bahasa Yunani dibaca Christ.

7. Lagu “Jinggle bells,” “Whispering hope” dan “Santa claus is coming to town” bukanlah lagu natal. Di dalam lagu tersebut tidak menceritakan kelahiran Yesus sama sekali.

8. Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember ataupun musim salju karena Lukas 2:8 mengatakan, “Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.” Tidak mungkin pada musim salju ada gembala di ladang.   

9. Kelahiran bukan berarti harus dirayakan besar-besaran. Oleh karena itu, Natal bukan berarti harus pesta pora.

10. Yang mendapat kado seharusnya adalah yang berulang tahun, bukan justru yang datang ke pesta ulang tahunnya. Namun anehnya, pada saat natal justru kita yang lebih mengharapkan diberi kado dibandingkan memberikan kado kepada Yesus.

11. Pohon natal bukanlah selalu pohon cemara. Pada saat Yesus lahir, tidak diceritakan sama sekali ada pohon cemara di sana.


Ada lagi yang mau ditambahkan?

Karya: Nuryanto, S.Si (teol) dan beberapa ada juga sumbangan pendapat dari teman-teman saya.

0 komentar:

Posting Komentar

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Tool

Delete this element to display blogger navbar