PENDETA BERPURA-PURA "MANTAN" PENDOSA?
Beberapa (jika tidak mau disebut banyak) pendeta dalam kesaksiannya sering mengatakan bahwa dulu mereka adalah pendosa. Hampir semua dosa besar pernah mereka lakukan seperti narkoba, berzinah, dll. Hal ini biasanya dilakukan untuk mengukuhkan bahwa mereka mengalami pertobatan dan pengampunan besar. Beberapa pendeta yang tidak pernah melakukan dosa "besar" jadi seakan pendeta "biasa-biasa saja."
Padahal saat pendeta mengatakan bahwa mereka pernah melakukan semua dosa "besar" di masa lalu, seharusnya alarm diri kita menyala. Mulailah bertanya secara kritis:
1. Dia sungguh sudah berubah? Atau hanya "bertobat" versi dirinya? Kadang, walau tidak selalu, kebiasaan apalagi sampai sudah jadi karakter itu susah diubah.
2. Semua dosa "besar" ini apa saja? Apakah pelecehan seksual juga? Jika iya, maka harusnya "big no".
3. Apakah dia penipu dan koruptor di tempat sebelumnya? Pendeta akan memegang utama keuangan di gereja-gereja tertentu, jadi dosa masa lalunya ini bisa jadi first warning.
Manusia memang bisa berubah. Gereja memang tempat kumpulnya orang berdosa. Tapi apa jadinya jika pendeta berpura-pura menjadi "mantan" pendosa dan menglorifikasi dirinya sudah bertobat dan menjadi manusia baru?
Saat pendeta kesaksian bahwa dulu dia pernah melakukan hampir semua dosa "besar" dan sekarang sudah bertobat, ada baiknya kita bukan cepat-cepat mengatakan "Haleluya, Amin" tapi cek profilnya. Ada baiknya berjaga-jaga daripada polos seperti domba yang siap diterkam oleh serigala yang berbulu domba.
Matius 7:15 (TB) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Matius 10:16 (TB) "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
*Nuryanto Gracia
Mahasiswa S2 Filsafat
Di STF Driyarkara