Segala Kemuliaan bagi TUHAN.
Dalam sebuah kebaktian di suatu gereja ( GKI), Liturgos meminta jemaat bernyanyi. Di LCD tercantum lagu “ Tuhan, Kau gembala kami”. Pemusik memainkan musik “ Ku mau berjalan dengan Juruselamatku”.Prokantor ( song leader )diam saja. Liturgos juga diam. Pendeta yang bukan dari GKI menyanyikan lagu tersebut “ Tuhan , kau gembala kami “ dengan musik “ Ku mau berjalan dengan juruselamatku”. Setelah Pendeta nyanyi bait 1 karena lagu tidak klop dengan music, Pendetanya diam. Masuk ke bagian Reffrain, jemaat bernyanyi ( LCD nya mati/dimatikan ?) : Ikut, Ikut… diam kembali. Pemain music tetap konsentrasi memainkan musik hingga 2x. Pas bagian reff, jemaat bernyanyi lagi : Ikut, ikut . Ada seorang jemaat yang meneruskan : Ikut, ikut domba. ( hubungannya Gembala dengan domba, mungkin karena itu si jemaat bernyanyi demikian ).
Prokantor & pemusik latihan ( yang penting sudah latihan, entahlah ? ) beberapa menit sebelum kebaktian dimulai. Terkadang pemusik baru berlatih ketika menjelang kebaktian mulai. Tanpa latihan di rumah, entahlah ? Apakah prokantornya sudah latihan di rumah, entahlah ? Apa kalau punya suara merdu, tidak perlu latihan ? Bagaimana dengan persiapan mike ? Sound system ? Bagaimana persiapan LCD ? Kesiapan hati ? dsb.
Siapapun dari kita, harus mempersiapkan diri baik-baik. Walaupun kita hanya jemaat, datang sebelum kebaktian dimulai , tenangkan diri, saat teduh. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan. Do it ! Yes, I do.Merry
0 komentar:
Posting Komentar