BENCI.
Dulu calon mertuaku benci dengan orang Kong Hu. Dia orang Tio Ciu. Di Riau, tempat mereka tinggal televisi dapat siaran dari Singapur. Pada masa itu film-film banyak dalam bahasa Kong Hu. Singkat kata, anak-anaknya pacaran dan akhirnya menikah dengan orang Kong Hu. Nyaris 4 anaknya. Yang satu/ si bungsu sempat naksir/pacaran dengan orang KongHu juga. Tidak direstui karena yang ditaksir adalah adik ipar. Akhirnya dia menikah dengan orang lain.
Seringkali kita dalam kehidupan menghakimi/menilai orang-orang . Misal bila tampangnya sangar pasti jahat & kejam. Kalau yang berewok jangan-jangan teroris. Kalau yang kurus mungkin kurang makan/cacingan. Kalau pendiam pasti sabar . Yang berkacamata tebal pasti kutu buku,dsb.
Melalui proses pengenalan terhadap pacar-pacar anaknya , dan hasil interogasi misalnya alasannya apa & mengapa anaknya mau memilih calon pasangan hidup seperti itu. Akhirnya dia menerima keputusan anak-anaknya. Mertua menyadari bahwa dia telah salah menilai. Ditilik akhirnya alas an untuk “benci” karena dia tidak mengerti bahasa KongHu , tidak bisa menikmati film dengan bahasa yang tidak dimengerti bahasanya.
Tentang anak yang mukanya mirip sekali dengan ayahnya. Pernah dengar bahwa waktu hamil benci sekali melihat muka ayahnya ? Bagi saya pribadi, muka anak mirip sama ayahnya malah bagus daripada tidak mirip ayah atau ibu atau keluarga. Kalau tidak diaku , bagaimana ? Tak kenal maka tak saying. Dulu benci sekarang cinta. Banyak orang jatuh cinta lho dengan orang yang dibencinya.
Mau benci ? Boleh ! Benci kelakuan buruk , benci berpikir negatif , benci berbohong, benci berbuat jahat dsb.
0 komentar:
Posting Komentar