Dear ,
Di gereja banyak sekali "Maria ". Lebih banyak Maria daripada Marta . Lebih banyak lagi "Maria-Maria"bukan hanya yang bernama Maria . Dalam Lukas 10 : 38 - 42....sedang Marta sibuk sekali melayani. "Maria-Maria" datang ketika ibadah dimulai , ada juga yang datang ketika kotbah dimulai ! "Maria-Maria" telah memilih bagian yang terbaik. Ketika sedang mendengarkan kotbah, "Marta-Marta" tetap saja sibuk . Ada yang isi daftar hadir atau menekan tombol jumlah jemaat . Padahal sebelumnya "Marta-Marta" sudah datang lebih pagi , sibuk mengerjakan sesuatu . Pulangnya lebih lama karena sibuknya belum lagi bila ada rapat-rapat yang terkadang hingga larut malam. Untuk siapa "Marta-Marta " bekerja ? Untuk memuliakan Tuhankah ? Untuk apa & untuk siapa ? "Marta-Marta" Jabatannya sebagai "Majelis/Penatua" itu membuat mereka terkenal , dihormati orang, dapat fasilitas parkir mobil ? Itukah yang membuat mereka bertahan ? Tanpa "Marta-Marta" yang sibuk , tidak ada yang melayani . "Marta-Marta" ini hari-hari biasanya sudah sibuk dengan pekerjaan sehari-hari . Dan jumlah "Marta-Marta" ini sedikit . Lebih banyak "Maria-Maria". Apakah "Marta-Marta" mencontoh perbuatan Tuhan Yesus untuk Melayani dan bukan dilayani ?
Banyak sekali gereja-gereja yang mendapatkan kesulitan mendapatkan "Majelis/Penatua ". "Maria-Maria" bagaimana dengan engkau ?
Apakah yang dimaksud Tuhan kisah Maria & Marta seperti yang tertulis di atas ? Tentu saja TIDAK & BUKAN. Tuhan ingin ketika Firman Tuhan dikumandangkan/ diberitakan , kita semua mendengarnya . Jangan terus menyibuki diri sehingga kita tidak mendengar Firman itu , bagaimana menjadi pelaku FirmanNya. Tuhan juga ingin jangan setiap hari kita sibuk sehingga tidak ada waktu membaca FirmanNYa atau Hari Minggupun karena sangat sibuk tiada waktu lagi untuk mendengar FirmanNya atau bersekutu bersama dengan lainnya . Pada ayat ke 42 : tetapi hanya satu saja yang perlu : Maria telah memilih bagian yang terbaik , yang tidak akan diambil dari padanya ". Gb Us.
Sri Fatmadewi ( 081584410765).
0 komentar:
Posting Komentar