Pedagang.
Jadi pedagang itu mudah, tidak perlu sekolah tinggi-tinggi. SD pun bisa dagang, masa jadi sarjana Cuma jaga toko ? Mungkin itu pengalamannya. Orang lain belum tentu punya pengalaman yang sama seperti dirinya. Maklumlah dipikirnya saya hanya nongkrong doang, Uang dari orangtua, modal usaha dari orangtua dsb. Yang saya alami dagang itu susah. Tidak semua orang bisa berdagang. Senyum harus ditebar walau hati sedang muram , kesal, banyak hutang dsb. Perputaran uang harus secepatnya dengan uang minim alias punya ala kadar saja. Belum lagi urusan pembelian harus cash, barang apa yang laku dsb. Masalah karyawan, masalah gaji , masalah minta “cuti”,” musibah “keluarganya dan masih banyak lagi. Pembelinya punya sifat bermacam-macam. Ada yang pengertian, tidak bawel, belanja borong, langganan tetap dsb. Yang gawat, pembelinya baweeell bukan hanya perempuan yang bawel. Acak-acak barang, belum tentu beli. Yang bayar pakai uang palsu, yang mencuri kesempatan walau prosentasenya kecil tapi mengganggu.
Keuletan , dukungan dari orang-orang terkasih, pengharapan kepada Tuhan, tidak bersungut-sungut, tidak berpikir negatif misalnya hari ini sepi, hujan dsb. Berapapun yang kau dapat hari itu adalah berkat dari Tuhan. Pantang menyerah, melihat peluang/kesempatan yang berkenan pada Tuhan, lihatlah kasih & pemeliharaan Tuhan atasmu.
0 komentar:
Posting Komentar