Kata-kata Yang Sering Disalahartikan
Jika beberapa hari sebelumnya kita belajar bahasa yang agak berat, mari saat ini kita #BelajarBahasa yang lebih ringan. Bahasa yang sering kita pakai dalam percakapan atau tulisan sehari-hari.
Beberapa kata ini seringkali kita maknai secara salah. Mari kita lihat arti sebenarnya,
Acuh. Sering diartikan sebagai "tidak peduli", padahal arti sebenarnya adalah "peduli". Misal, aku acuh padamu. Artinya aku peduli padamu.
Bergeming. Sering diartikan dengan "bergerak", padahal artinya adalah "tidak bergerak sedikit pun." Misal, aku bergeming di sini menantimu yang tak kunjung peka bahwa aku mencintaimu. Artinya adalah, baper. Hahahaha
Samurai. Sering diartikan sebagai pedang, padahal samurai artinya adalah aristokrat Jepang dari golongan kesatria. Sedangkan untuk pedangnya sendiri disebut katana.
Busway. Sering diartikan sebagai nama bisnya, padahal bisnya namanya Transjakarta sedangkan Busway adalah nama jalurnya.
Bau. Sering diartikan sebagai sesuatu yang busuk, padahal artinya adalah apa yang dapat ditangkap oleh indra pencium, tidak hanya busuk tetapi juga anyir, harum, dll. Misal, baumu masih membekas di kemejaku. Hayoloh habis ngapain? Hahaha
Seronok. Sering diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal porno, padahal seronok artinya menyenangkan hati, enak dilihat. Misal lagi jalan di mall dan melihat ada perempuan cantik, lalu kita bilang seperti ini "Baju kamu seronok sekali." Hati-hati, ditabok, siapa tahu ceweknya masih salah mengartikan kata seronok. Haha
Nyaris. Sering diartikan hampir, Misalnya, "Aku nyaris saja jadian sama gebetan kamu." Di KBBI memang "nyaris" bisa diartikan sebagai hampir saja terjadi. Tetapi kata ini lebih tepat digunakan untuk sesuatu yang membahayakan. Misal, rumah mantanmu nyaris terbakar karena kamu mendoakan dia buruk terus setiap malam.
Nuansa. Sering diartikan sebagai suasana, misal "Nuansa di sini ga enak banget yah, gue jadi kaya nyamuk yang ganggu kencan kalian." Padahal artinya lebih kepada variasi, perbedaan, pergeseran kecil.
Nyinyir. Sering diartikan sebagai mengejek dan memandang rendah orang lain, tidak melihat suatu kebaikan apapun dan meragukan sifat baik yang ada pada orang lain. Padahal itu bukan arti dari kata "nyinyir" melainkan arti dari kata "sinis". Nyinyir sendiri memiliki arti mengulang-ngulang perintah, cerewet.
0 komentar:
Posting Komentar