AKU ADALAH GARAM DUNIA
Kita adalah garam dunia. Tugas kita hanya untuk mengasinkan dan memberi rasa. Bukan untuk menyombongkan diri bahwa kita adalah garam.
Apakah kita pernah mencari-cari garam di dalam semangkuk sup yang sudah cukup rasanya? Tidak. Kita tidak peduli terhadap garam yang ada di dalam sup, karena yang penting rasanya enak. Tapi saat rasa ada yang kurang, barulah kita akan mencari-cari garam.
Dalam hidup, saat sesuatu yang kita lakukan untuk orang lain berjalan baik, tidak akan ada yang mencari kita apalagi berterimakasih. Tapi saat yang kita lakukan ada yang kurang, pastilah ada yang akan mencari-cari bahkan menyalahkan kita.
Walaupun begitu, tetaplah memberi rasa. Karena garam akan menjadi garam, saat mereka tetap asin. Tapi saat mereka kehilangan asinnya, mereka hanyalah pasir yang diinjak-injak.
0 komentar:
Posting Komentar