TAFSIRAN YANG RAMAH
Tafsir adalah usaha mendekati dan mencari makna sesungguhnya dari pesan yang hendak disampaikan oleh kitab suci. Ada banyak sekali pendekatan/teknik tafsir sehingga satu teks tertentu bisa menghasilkan banyak sekali pesan yang berbeda.
Hasil tafsir saya, mungkin akan berbeda dengan hasil tafsir pendeta lain walaupun sama-sama GKI. Apalagi jika dibandingkan dengan hasil tafsir dari pendeta gereja aliran lain, misal GBI. Tidak hanya dalam kekristenan, semua agama yang memiliki kitab juga akan mengalami hal serupa.
Tidak ada yang bisa menafsirkan 100% benar. Oleh karena itu, terlalu arogan apabila kita mengklaim hanya tafsiran kita yang benar. Itu namanya memonopoli kebenaran. Namun bukan berarti juga kita tidak usah menafsir hanya karena tidak bisa menafsir 100% tepat.
Ada yang mengatakan, "Jangan menafsir-nafsir Kitab suci. Baca dan ikuti saja apa yang tertulis." Tidak mungkin kita tidak menafsir. Saat membaca dan berusaha mengerti maksud dari yang tertulis di kitab suci, sesungguhnya kita sedang menafsir. Bahkan saat kitab suci diterjemahkan dari bahasa aslinya ke bahasa Indonesia, itu juga merupakan hasil dari proses tafsir.
Ada banyak teknik dan hasil tafsir. Oleh karena itu kita harus memilih mau menggunakan teknik atau hasil tafsir yang mana. Jika saya boleh usul, gunakanlah teknik dan hasil tafsir yang ramah terhadap kemanusiaan.
Di dalam kitab suci, agama apapun, ada banyak sekali kisah-kisah dan perintah yang tampaknya kejam, sadis dan tidak berpihak kepada kemanusiaan. Hal tersebut disebabkan karena waktu penulisan/turunnya kitab suci yang berbeda dengan waktu kita, ratusan hingga ribuan tahun yang lalu. Keadaan yang jelas jauh berbeda dengan keadaan kita sekarang. Oleh karena itu, kita jangan sampai salah pilih teknik atau hasil tafsir. Para cendekiawan di masing-masing agama, sedang berusaha menghidupkan tafsir yang ramah terhadap kemanusiaan.
Apapun teknik atau hasil tafsirmu, selama ramah terhadap kemanusiaan, maka lakukanlah. Selama tafsirmu ramah terhadap kemanusiaan, selama itu jugalah agamamu akan membawa kedamaian bagi dunia.
Nuryanto Gracia
0 komentar:
Posting Komentar