KEBURUKAN ORANG LAIN
Ada yang bilang, kalo mau lihat karakter seseorang lihatlah barang yang ada di ruang tamu dan di kamar pribadinya. Misal, ada 2 kipas dengan 2 merk berbeda dengan kualitas yang berbeda jauh, satu di ruang tamu dan satu di kamar pribadi.
Jika orang tersebut menaruh kipas dengan kualitas kurang bagus di kamar pribadi dan kualitas yang sangat bagus ditaruh di ruang tamu, maka artinya orang tersebut orang yang suka pencitraan. Begitulah katanya.
Tapi kalo dipikir kembali, maknanya bisa berbeda. Orang yang melakukan hal tersebut bisa berarti orang yang lebih mendahulukan kepentingan orang lain dibandingkan kepentingannya sendiri.
Dari satu keadaan, kita bisa mendapatkan cara untuk menilai orang lain. Bisa negatif dan bisa positif. Biasanya, kita lebih suka dengan penilaian yang negatif. Mengapa? Karena hal itu bisa membuat kita merasa diri lebih baik. Memikirkan keburukan orang lain, menjadi hal menyenangkan karena dengan itu kita seperti bisa merasakan bahwa kita selangkah lebih baik dari mereka.
Aneh memang. Untuk merasa lebih baik, bukannya terus menerus berbuat baik tapi malah terus-menerus memikirkan dan membicarakan keburukan orang lain. Keburukan orang lain kita jadikan tangga untuk mengkonfirmasi bahwa diri kita baik.
Nuryanto Gracia
0 komentar:
Posting Komentar