Beberapa Kekeliruan
Tentang Natal
Tiap
tahun kita merayakan natal. Namun tiap natal juga kita melakukan kekeliruan. Agar
tahun depan kita tidak melakukan kekeliruan yang sama, ada baiknya kita
mengetahui sesuatu yang memang layak untuk kita tahu. Ada beberapa kekeliruan
tentang natal yang selama ini kita pahami, yaitu:
1. Gembala dan
orang-orang majus tidak bertemu Yesus pada waktu bersamaan, namun pada waktu
yang berbeda. Orang-orang majus bertemu Yesus ketika Yesus sudah berumur kurang
dari dua tahun (Lukas 2:16). Perhatikan Matius 2:11, yang ditemui orang-orang
majus adalah Anak (παιδιον/paidion)
bukan Bayi (βρεφος: brephos) seperti
yang ditemui oleh para gembala dalam Luk 2:16.
2. Yesus tidak
lahir di kandang domba, di Alkitab hanya dikatakan di palungan (Lukas 2:16).
Palungan bisa ditaruh di mana pun, tidak selalu di kandang. Bisa jadi di
gudang.
3. Keadaan
waktu Yesus lahir tidak sepi tetapi ramai karena banyak orang dari luar kota
datang untuk sensus (Lukas 2:1-6).
4. Orang majus
yang datang ke Yesus bukan 3 orang, yang 3 hanyalah jenis persembahannya bukan
jumlah orangnya (Matius 2:11).
5. Orang tua
Yesus tidak mencari penginapan tetapi ke rumah saudaranya sendiri namun tidak
mendapat kamar tamu, dalam Lukas 2:7 ditulisnya rumah penginapan (καταλυμα/kataluma
dalam bahasa Yunani artinya kamar tamu). Kemungkinan besar, Yesus beserta kedua
orangtuanya diberi tempat di gudang.
6. X-mas dan Christmas
memiliki arti yang berbeda. Ada yang mau merayakan natal hanya dengan pesta
pora, tanpa Yesus di dalamnya, sehingga kata Christ diganti dengan X, dengan
dalih X dalam bahasa Yunani dibaca Christ.
7. Lagu “Jinggle
bells,” “Whispering hope” dan “Santa claus is coming to town” bukanlah lagu natal. Di dalam lagu
tersebut tidak menceritakan kelahiran Yesus sama sekali.
8. Yesus tidak
lahir pada tanggal 25 Desember ataupun musim salju karena Lukas 2:8 mengatakan,
“Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan
ternak mereka pada waktu malam.” Tidak mungkin pada musim salju ada gembala di
ladang.
9. Kelahiran bukan berarti harus
dirayakan besar-besaran. Oleh karena itu, Natal bukan berarti harus pesta pora.
10. Yang mendapat kado seharusnya adalah
yang berulang tahun, bukan justru yang datang ke pesta ulang tahunnya. Namun anehnya,
pada saat natal justru kita yang lebih mengharapkan diberi kado dibandingkan
memberikan kado kepada Yesus.
11. Pohon natal bukanlah selalu pohon cemara. Pada saat Yesus lahir, tidak
diceritakan sama sekali ada pohon cemara di sana.
Ada lagi yang mau ditambahkan?
Karya: Nuryanto, S.Si
(teol) dan beberapa ada juga sumbangan pendapat dari teman-teman saya.
0 komentar:
Posting Komentar