Pages

Sabtu, 03 Mei 2025

Yohanes 21:15-17


Yohanes 21:15-17 

Banyak pendeta melihat permainan kata di dalam ayat-ayat tersebut sebagai berikut:
Yesus: ἀγαπᾷς (ayat 15-16)
Petrus: φιλῶ (ayat 15-16)
Yesus: φιλεῖς (ayat 17)
Petrus: φιλῶ (ayat 17)

Agapas (agape) seringkali diterjemahkan sebagai cinta ilahi, cinta Tuhan kepada manusia dan Philo (filia) adalah cinta persahabatan. Lalu dianggaplah bahwa Agape lebih tinggi tingkatannya dari filia. Dan dalam ayat 17 terlihat Yesus seperti menurunkan tingkat tuntutan untuk mengasihi-Nya, bukan dengan kasih ilahi tapi kasih persahabatan. Itulah kenapa Petrus menangis, seakan dia merasakan betapa Yesus mengerti kelemahannya yang tidak bisa mengasihi Yesus setinggi itu. Namun ada juga yang tidak setuju dengan penafsiran ini karena Agape dan Filia tidak sehierarkis itu. 

Mari biarkan dulu perbedaan pendapat itu, karena selama ini kita hanya fokus pada Agape dan Filia. Kita tidak melihat bahwa ada permainan kata lainnya di dalam ayat-ayat tersebut.
Βόσκε τὰ ἀρνία μου (ayat 15)
Ποίμαινε τὰ πρόβατά μου (ayat 16)
Βόσκε τὰ πρόβατά μου (ayat 17)

Boske diterjemahkan dalam TB2 menjadi peliharalah (bukan gembalakanlah seperti pada TB1), karena memang Boske lebih kepada memberi makan. Yesus menggunakan kata ini di ayat 15 dan 17. Di ayat 16 Dia menggunakan kata Poimaine yang diterjemahkan dalam TB2 sebagai gembalakanlah. Jika mau memakai hierarki kata maka Poimaine tugasnya lebih berat daripada boske. 

Selain 2 kata itu, Yesus di ayat 15 menggunakan kata Arnia yang diterjemahkan dalam TB2 sebagai anak domba. Di ayat 16-17 Dia menggunakan kata probata yang diterjemahkan dalam TB2 sebagai domba. Domba yang dimaksud bukan hanya domba dewasa tapi seluruh kawanan domba, yang masih anak mau pun yang sudah dewasa. 

Maka jika diringkas permainan kata ini menjadi seperti ini:
15 Peliharalah anak-anak domba-Ku. 
16 Gembalakanlah domba-domba-Ku.
17 Peliharalah domba-domba-Ku.
Yesus menggabungkan 2 kalimat di ayat 15-16 menjadi peliharalah domba-dombaku. 

Yesus seperti mengatakan 
Di ayat 15 "Apakah kamu mengasihi Aku dengan kasih ilahi? Oh ga bisa yah, ya udah, mulai dari lakukan tugas sederhana dulu dengan memelihara anak-anak domba."
Di ayat 16 Yesus masih tidak menyerah, Dia bertanya lagi, "Apakah kamu mengasihi Aku dengan kasih ilahi? Oh masih ga bisa yah? Ya udah gembalakanlah seluruh domba."
Di ayat 17 Yesus mengganti pertanyaannya ""Apakah kamu mengasihi Aku dengan kasih persahabatan seperti yang kamu bilang tadi? Nah sip, bisa yah. Kalo gitu, mulailah pelayananmu dari memelihara domba-domba. Bukan anak domba, tapi seluruh domba."

Petrus diberikan tanggung jawab sederhana namun tidak terlalu sederhana (bukan anak domba), dimulai dari memelihara (memberi makan) baru kemudian menggembalakan. 

Jadi, ayat-ayat ini tidak hanya menunjukkan pengertian Yesus dalam memahami kemampuan Petrus mengasihi Yesus tapi juga kemampuan Petrus melayani-Nya. Mungkin inilah kenapa Petrus menangis.

Saya berikan perbandingan terjemahan dalam 3 bahasa melalui tabel berikut. Semoga membantu. 

Bebas untuk tidak setuju dengan pendekatan tafsir ini. 

*Nuryanto Gracia
Mahasiswa S2 Filsafat Keilahian
Di STF Driyarkara 

0 komentar:

Posting Komentar

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Tool

Delete this element to display blogger navbar