Bolehkan pendeta dikritik? Jangankan dikritik, diuji saja boleh.
Yesus (melalui Yohanes) dalam Wahyu 2:2 memuji jemaat Efesus karena mereka menguji orang-orang yang mengaku rasul, dan ternyata pendusta.
Mungkin ada pendeta yang mengatakan:
Tapi jemaat Efesus itu karena kebanyakan menguji dan mengkritik, kasih mula-mula ditinggalkan (Wahyu 2:4). Jemaat Efesus jadi seperti orang yang banyak mengkritik tapi tidak memiliki kasih.
Demikian pembelaan beberapa pendeta. Tapi, jika kita teliti, Yesus (melalui Yohanes) tidak mencela jemaat Efesus yang menguji para rasul pendusta. Jadi, tindakan ini bukanlah hal yang salah. Paulus juga dalam Kisah Para Rasul 20:28-30 mengingatkan jemaat Efesus untuk berjaga-jaga dari para pendusta ini.
Jadi mengkritik/menguji para rasul atau pendeta pendusta, bukanlah hal yang salah. Bahkan, jangan-jangan jemaat Efesus meninggalkan kasih mula-mula karena lelah menghadapi para pendusta yang berpura-pura saleh.
Jangan sampai juga, jemaat di mana kita melayani akan meninggalkan kasih mula-mula karena lelah melihat pendetanya munafik, dan pendusta. Menguji pendeta, bukan hanya soal agar kita terhindar dari penyesatan tapi juga agar umat tidak kehilangan kasih-Nya kepada Allah dan gereja.
*Nuryanto Gracia
Pendeta di salah satu gereja kecil di Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar