PRIGITU DAN PRIGINI
Suatu kali, ada seorang yang bijak dan cerdas menjadi pemimpin di wilayah Lahgitu. Walau bijak dan cerdas namun dia punya kekurangan, sama seperti manusia lainnya juga pasti punya kekurangan. Kekurangan dari pemimpin ini adalah dia punya kebiasaan lupa diri.
Dalam pidato perdananya sebagai pemimpin di wilayah Lahgitu, dia berseru dengan lantangnya. "Kini saatnya, wilayah Lahgitu dipimpin oleh Prigitu." Prigitu artinya orang asli Lahgitu.
Mendengar seruan itu, semua penduduk kebingungan. Mereka saling pandang-pandangan. Tapi akhirnya mereka saling tersenyum satu sama lain. Salah seorang dari mereka berkata, "Ah biarkan saja. Pak pemimpin kan memang suka lupa diri. Dia lupa kalo dia sendiri bukan penduduk asli Lahgitu. Dia kan penduduk asli Lahgini. Harusnya dia Prigini bukan Prigitu. Tapi ya sudah kit maklumi saja kekurangannya."
Seorang penduduk ada yang tidak bisa terima, "Tapi ga bisa dibiarkan begitu terus. Nanti dia bisa lupa kalo dia adalah pemimpin kita."
Penduduk yang lain menimpali, "Tenang saja. Manusia bisa lupa asal-usulnya. Tapi mereka tidak mungkin rela melupakan jabatannya."
0 komentar:
Posting Komentar