5 Argumen Tentang Eksistensi Tuhan
1. Argumen Kosmologis
Dunia yang indah dan kompleks ini pasti tidak terjadi dengan sendirinya. Pasti ada ‘Sang Penyebab’.
2. Argumen Teleologis
Alam semesta diciptakan pasti ada tujuannya. Oleh karena itu pasti ada ‘Sang Desainer’, Pribadi yang mendesain alam semesta ini.
3. Argumen Rasional
Bumi bergerak secara beraturan dan menurut hukum alam, oleh karena itu pasti ada ‘Sang Penggerak’ dibalik segala aturan dan hukum ini. A. Cressy Morrison dalam bukunya “Man Does Not Stand Alone” memberikan beberapa pernyataan menarik. Pada saat ini bumi berputar pada porosnya dalam tempo 24 jam dengan kecepatan kira-kira 1000 mil/jam. Mengapa tidak 100 mil/jam? Jika 100 mil/jam maka hari dan malam di bumi ini akan 10 kali lebih panjang daripada yang sekarang dengan akibat bahwa matahari musim panas yang terik akan membakar dan malam-malam panjang yang dingin akan membuat beku dunia tanam-tanaman. Bukan lah suatu kebetulan kita mempunyai 1 hari = 24 jam. Bahkan posisi bulan 240.000 mil dari bumi bukanlah suatu kebetulan, seandainya bulan jaraknya hanya 50.000 mil maka pasang laut akan demikian tingginya sehingga pada akhirnya semua gunung di berbagai benua akan terkikis habis dan topan badai akan terjadi setiap hari.
4. Argumen Ontologis
Dari manakah manusia mempunyai gagasan tentang Tuhan kalau tidak dari Tuhan sendiri? Seandainya Tuhan itu sungguh tidak ada dan Dia tidak menempatkan dalam diri manusia suatu keinginan untuk mengenal Dia maka manusia tidak akan merasa perlu untuk mencari Tuhan atau bahkan manusia juga tidak akan perlu bersusah payah untuk mengingkari keberadaan-Nya.
5. Argumen Moral
Manusia mempunyai suatu rasa benar dan salah yang sudah ada sejak semula yang tidak dapat diterangkan kecuali dengan melihat kepada ‘Sang Baik’ yang menciptakan manusia dan memberikan perasaan itu.
Apakah dengan semua argumen tersebut kita dapat meyakinkan kepada orang yang tidak percaya kepada Tuhan bahwa Tuhan itu ada? Tidak akan pernah. Ketika kita memberi argumen yang menopang eksistensi Tuhan maka mereka yang tidak percaya akan keberadaan Tuhan akan mengemukakan argumen yang menentangnya.
Kita tidak bisa membuktikan Tuhan dengan eksperimen laboratoris. Jika Tuhan hanya bisa dimengerti melalui pembuktian sains maupun filsafat maka orang-orang yang pertama-tama akan percaya ialah orang-orang yang paling pintar dan berpendidikan tinggi. Tuhan itu bisa menggunakan berbagai cara untuk menunjukkan keberadaan diri-Nya. Jangan batasi Tuhan hanya pada kemampuan berpikir kita. Mario Teguh pernah mengatakan “Allah selalu menyisipkan permasalahan yang tidak logis kepada yang logis, agar manusia dapat menyerahkan diri kepadaNya, seandainya memang logis maka manusia tiada akan membutuhkanNya.”
0 komentar:
Posting Komentar