Pages

Minggu, 26 Mei 2024

YESUS BUKAN KRISTEN

YESUS BUKAN KRISTEN

Karena algoritma YouTube saya lagi rame sama mualaf yang nyerang kekristenan, saya jadi mau bahas sesuatu nih. Tapi ini ga ada maksud nyerang agama apapun yah, hanya membahas logika bahasa dari si penyerang. Sekali lagi, logika bahasa dari penyerang, bukan agamanya. Kata "kalian" yang dipakai juga bukan untuk teman-teman muslim secara keseluruhan, tetapi hanya kepada si penyerang yang dimaksud dalam tulisan di atas.

Ada yang bilang gini:
Yesus itu bukan Kristen, tapi Islam, kenapa? Karena Yesus:
1. Berdoa sujud (Mat 26:39)
2. Disunat (Luk 2:21)
3. Tidak makan babi (tidak ada ayat jelas yang menulis tentang ini)
4. Berdoa kepada Allah (Mark 1:35)
5. Yesus mengajarkan bersyahadat (Yoh 17:3)
6. Yesus puasa (Mat 4)
7. Yesus mati dipakaikan kafan (Mat 27:59)
8. Yesus tidak ke gereja tetapi ke bait Allah dan Sinagoge (Luk 2:46; Mat 4:23)

Betul, Yesus melakukan semua itu. Tapi, karena Yesus melakukan itu, bukan berarti Yesus adalah seorang muslim, melainkan Yesus adalah seorang Yahudi yang beragama Yahudi. Semua ritual di atas adalah ritual Yahudi. Ga percaya? Cek kitab-kitab Yahudi.

Selain 8 hal di atas, sebagai orang Yahudi, Yesus juga dibaptis. Yesus mengikuti hari raya Yahudi. Yesus berdoa bukan kepada Allah dalam konsep Islam tetapi kepada YHWH. Yesus beribadah pada hari Sabat. Hal-hal ini tidak diajarkan di Islam kan? Lalu apa yang membuat Yesus menjadi Islam jika semua yang Dia lakukan adalah bentuk kewajiban-Nya sebagai orang Yahudi?

Selain itu, logika berikutnya yang tidak pas adalah kalian mengatakan kitab suci orang Kristen sudah diedit, tapi kalian mengutip ayat-ayat yang sudah diedit itu untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah orang Islam. Bagaimana mungkin kalian menggunakan sesuatu yang menurut kalian tidak valid sebagai dasar argumen kalian?

Kalo kalian nanya, "Yesus kan Tuhan, kok Dia beragama dan berdoa kepada Tuhan? Masa Tuhan berdoa kepada Tuhan?" "Kalo Yesus agamanya Yahudi, harusnya pengikut Yesus juga beragama Yahudi dong, masa beragama Kristen, katanya pengikut Yesus." Itu beda topik lagi yah. Topik yang saya bahas adalah sesuai dengan paragraf pertama tulisan ini.

Sekali lagi, tidak menyerang agama tertentu tetapi menjawab logika yang dipakai oleh mereka yang mengatakan Yesus adalah orang Islam.

*Nuryanto Gracia, mahasiswa S2 Filsafat Keilahian di STF Driyarkara

EKSORSIME DALAM KATOLIK

EKSORSISME DALAM KATOLIK
Kita sering menonton film-film horor barat yang melibatkan eksorsisme oleh Pastor. Apakah memang hal itu ajaran resmi di dalam ajaran Katolik? Apakah Gereja Katolik Percaya kerasukan?
 
Mari kita lihat mengenai eksorsisme dalam ajaran Katolik dibantu oleh KGK, KHK, DESQ.

1. Eksorsime ada dalam ajaran gereja dan resmi (Katekismus Gereja Katolik/KGK artikel 1673).
2. Ritual eksorsisme hanya boleh dilakukan oleh Romo yang sudah mendapatkan izin dari uskup. 
3. Seorang eksorsis tidak bergerak sendiri namun di belakangnya ada doa seluruh gereja. Gereja yang dimaksud adalah gereja universal. Tidak hanya gereja di dunia ini, tetapi juga gereja di api penyucian dan di surga. 
4. Doa dalam ritual eksorsisme itu resmi, otoritatif, tidak spontan. Oleh karena itu dalam ritual, diawali dengan litani para Kudus. Seorang eksorsis melawan roh jahat dengan doa para Kudus yang ada di surga juga. 
5. Doa eksorsis dilakukan dalam Nama Yesus.
6. Mengapa gereja melakukan eksorsisme? Karena Yesus juga melakukannya. 
7. Mengapa tidak semua Romo (apalagi umat awam) boleh melakukan eksorsisme? Karena tidak semua murid Yesus diberi kuasa melakukan eksorsisme. 
8. Ada 2 jenis eksorsisme. Eksorsisme minor dan major. Eksorsime minor dilakukan saat sakramen pembaptisan (masih dari KGK artikel 1673).  Eksorsime minor ini dilakukan saat pembaruan janji baptis. Sebelum pembaruan janji baptis, kita ditanya "Apakah saudara bersedia menolak setan?" "Ya, saya bersedia"."Setan dengan segala pekerjaannya?" "Ya, saya bersedia". "Dalam masyarakat, dalam diri kita?" "Ya saya bersedia". Sedangkan eksorsisme mayor hanya dilakukan oleh Romo yang diutus oleh uskup. Kenapa disebut eksorsime mayor (dalam KGK disebut eksorsime resmi/besar)? Karena terlepas dari sakramen baptis. 
9. Sakramen baptis adalah kesempatan pertama untuk ritual eksorsisme. Karena dalam pembaptisan citra Allah dalam diri kita dipulihkan dan kita diangkat jadi anak Allah maka setan tidak lagi memiliki kuasa di dalam diri kita. Dalam sakramen baptis, benda-benda didoakan. Salah satunya adalah minyak katekumen. Minyak katekumen sebenarnya adalah minyak untuk eksorsisme. 
10. Tidak lantas semua yang kerasukan bisa mendapatkan eksorsisme. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah dia benar kerasukan setan dan bukan karena penyakit-penyakit, terutama yang bersifat psikis. 
11. Dalam Kitab Hukum Kanonik (KHK) 1172 bagian 1, "Tak seorang pun dapat dengan legitim melakukan eksorsisme terhadap orang yang kerasukan, kecuali telah memperoleh izin khusus dengan jelas dari Ordinaris wilayah. Bagian 2, "Izin itu oleh Ordinaris wilayah hendaknya diberikan hanya kepada imam yang unggul dalam kesalehan, pengetahuan, kebijaksanaan dan integritas hidup." Dari sini jelas, bahwa yang bisa melakukan eksorsisme hanyalah seorang imam, bukan awam. Dan tidak semua imam, hanya imam yang ditunjuk dan sesuai kriteria yang disebut di atas. 
12. Proses eksorsime tidak boleh diekspos. Maka tidak boleh ada imam yang mengupload eksorsisme ke sosial media. 
13. Eksorsisme di dalam De Exorcismis Et Supplicationibus Quibusdam (DESQ). Dokumen tentang eksorsime dan doa-doa tertentu. Dikeluarkan 26 Januari 1999. Masih dalam bahasa latin dan tidak ada terjemahan bahasa Indonesianya. Dokumen ini bisa dibeli di vaticanum.com seharga € 30.
14. Di dalam pengantar dokumen DESQ dituliskan, "Melalui misteri Paskah, wafat dan kebangkitan-Nya, Kristus telah membebaskan kita dari perbudakan iblis dan dosa, melemparkan kuasa mereka dan membebaskan segalanya dari jerat kejahatan. Ketika aksi iblis yang berbahaya memengaruhi seseorang, benda-benda, tempat dan nampak dalam beragam cara, Gereja ... telah berdoa dan tetap berdoa agar manusia dilepaskan dari tipu daya iblis." Dari tulisan ini jelas bahwa yang bisa dirasuki iblis bukan hanya manusia tapi juga benda. Oleh karena itu, gereja harus tetap berdoa.
15. Dokumen DESQ memberikan ciri-ciri orang yang benar kerasukan setan: mampu memahami bahasa-bahasa asing yang sebelumnya tidak pernah dipelajari, mengetahui rahasia-rahasia atau hal-hal yang terjadi di tempat jauh, memiliki kekuatan yang tidak alami dan sikap permusuhan terhadap hal-hal suci. Jadi, jika ada yang merasa bisa bahasa asing karena kepenuhan Roh Kudus, punya indra keenam, atau bisa melihat masa depan, hati-hati, jangan-jangan kita sedang kerasukan. Karena tidak semua hal itu berasal dari Si Baik. 
16. Dokumen DESQ dengan tegas meminta agar dalam eksorsisme, imam yang bersangkutan melibatkan tim medis dan psikiatris yang punya kepekaan rohani. Mengapa? Karena ciri-ciri kerasukan poin 15, bisa terjadi juga karena masalah fisik dan psikis, karena itu perlu ada tim medis dan psikiatris yang bisa menganalisanya. 
17. Dokumen DESQ secara tegas melarang publikasi sebelum mau pun sesudah eksorsisme. 
18. Ritual eksorsisme dalam DESQ:
a. Ritual dimulai dengan celaan kepada si jahat.
b. Percikan air suci. Sebagai pengingat bahwa kita sudah dibaptis dan kuasa Roh sudah berkarya dalam diri kita.
c. Dilanjutkan dengan litani Para Kudus. Sebagai lambang bahwa Imam berdoa bersama Para Kudus di surga.
d. Dilanjutkan dengan doa menekankan belas kasih Allah dan pendarasan Mzm 91 dan bacaan Injil dari Yohanes 1:1-14.
e. Dilanjutkan dengan pendarasan Kredo Nikea-Konstantinopel atau rumusan pembaruan janji baptis dalam bentuk dialog. Mengapa pakai Kredo ini? Karena di dalam kredo ini ditulis "Allah Yang Maha Kuasa Pencipta langit dan bumi dan segala yang kelihatan dan tak kelihatan." Setan adalah ciptaan Allah maka dia tidak berkuasa di hadapan Allah. 
f. Lalu imam akan mengucapkan 4 rumusan pengusiran: aku perintahkan kau pergi ular tua; aku perintahkan pergi bukan dari kelemahanku; aku perintahkan pergi kau naga rendah; pergilah dari manusia ... Atas nama Dia yang menjadikannya; Tuhan langit dan bumi. 
g. Ditutup dengan Kidung Maria. Mengapa? Ada patung Maria menginjak ular.

Kamis, 16 Mei 2024

REINKARNASI DAN DOSA ASAL

REINKARNASI DAN DOSA ASAL

Dalam kekristenan, kita mengenal dosa asal yang diformulasikan oleh Agustinus dari Hippo. Walau Agustinus sendiri mengatakan bahwa dosa asal bukan dia yang rumuskan karena sudah ada di alkitab dan ajaran gereja sebelumnya. Tapi saya tertarik melihat Dosa asal versi Agustinus. 

Teologi Agustinus dipengaruhi oleh Manikheisme (karena sebelum menjadi Kristen, dia adalah seorang penganut Manikheisme) dan Neoplatonisme. Di dalam Manikheisme dan Neoplatonisme ada ajaran tentang reinkarnasi atau transmigrasi jiwa. Agustinus menolak ajaran reinkarnasi di dalam bukunya De Civitate Dei, "Mereka yang percaya akan reinkarnasi, mengingkari kebangkitan tubuh dan penghakiman terakhir yang dinyatakan oleh Tuhan kita Yesus Kristus ".

Jadi secara tegas, Agustinus menolak ajaran reinkarnasi. Namun saya melihat ajarannya tentang dosa asal adalah evolusi dari transmigrasi jiwa. Jika reinkarnasi adalah transmigrasi jiwa, maka dosa asal adalah transmigrasi dosa (atau transmisi dosa). 

Kita juga bisa melihat kontinuitas dari transmigrasi jiwa ke transmigrasi dosa dalam beberapa ajaran Manikheisme dan Agustinus. Dalam Manikheisme, proses transmigrasi jiwa terjadi pada saat hubungan suami-istri. Dalam ajaran Agustinus, dosa ditransmisi saat hubungan suami istri, saat mani tercurah. Itulah kenapa dia mengatakan air mani itu jahat. Agustinus mengusulkan untuk hidup selibat. Manikheisme juga mengusulkan untuk menghindari hubungan suami-istri agar dapat terlepas dari transmigrasi jiwa yang terus-menerus.

Satu hal lain yang menarik, tokoh yang mengajarkan konsep dosa asal yang masa hidupnya tidak jauh dari Agustinus adalah Origenes, sebagai catatan ada tokoh lain sebelum Origenes, tapi yang paling dekat masa hidupnya dengan Agustinus adalah Origenes. Dan Origenes ini mengajarkan pra-eksistensi jiwa yang kemudian ditafsirkan sebagai reinkarnasi/transmigrasi jiwa dan akhirnya mendapatkan anathema dari gereja. Jadi bayangkan, Agustinus dipengaruhi oleh 3 tokoh/ajaran yang mengajarkan tentang Reinkarnasi (Origenes, Manikheisme dan Neoplatonisme). Maka sudah pasti ajaran ini sedikit banyak mempengaruhi pola berteologi Agustinus.

Secara pribadi, saya melihat bahwa Agustinus seakan mengadopsi ajaran transmigrasi jiwa (reinkarnasi) menjadi transmigrasi (transmisi) dosa.

*Nuryanto Gracia mahasiswa S2 Filsafat Keilahian di STF Driyarkara
Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Tool

Delete this element to display blogger navbar